tirto.id - Wacana penambahan kursi pimpinan MPR RI dari 5 orang jadi orang 10 atau bertambah dua kali lipat kali pertama dilontarkan Partai Amanat Nasional (PAN).
Isu ini disambut baik oleh beberapa partai politik beriringan dengan isu bengkaknya anggaran negara untuk menggaji elite di kursi baru tersebut.
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menjelaskan, penambahan pimpinan MPR RI jadi 10 orang merupakan hal yang baik.
"Bagi PAN itu suatu usul yang baik ya untuk membangun kebersamaan. Apalagi MPR itu berbeda dengan DPR fungsinya. Kalau MPR itu mesti ada kebersamaan. Apalagi tugasnya nanti kalau ada rencana amandemen. Amandemen itu berbeda dengan membuat Undang-undang," kata dia di Kompleks Parlemen, DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019).
Ia juga menjelaskan, jika ada anggaran tambahan dari bertambahnya kursi pimpinan MPR merupakan konsekuensi dari pilihan yang baik.
"Kalau masalah lagi, pasti ada konsekuensi peningkatan. Tapi menurut kami gak ada masalah kalau memang untuk bangsa dan negara," kata dia.
Dengan bertambahnya pimpinan MPR RI, ia yakin produk yang dihasilkan pun akan mendukung perbaikan sistem demokrasi di dalam negeri.
"Yang penting ada produk yang dihasilkan untuk perbaikan sistem demokrasi kita, pelayanan kepada rakyat,, amandememnnya terlaksana, selama itu memang kebutuhan bangsa dan negara," kata dia.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terbuka dengan opsi penambahan jumlah ketua MPR dari lima menjadi 10.
Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan pihaknya masih berpikir untuk kembali ke jumlah delapan atau menambahnya menjadi 10. Dua opsi tersebut tengah dibahas serius tak hanya oleh PPP tetapi juga oleh para pimpinan partai di KIK.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali