Menuju konten utama

MPR Minta Pesantren Tradisional & Modern Saling Bersinergi

Menurut Muzani kolaborasi dari pesantren dengan negara sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045.

MPR Minta Pesantren Tradisional & Modern Saling Bersinergi
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (23/12/2024). tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mengungkapkan pentingnya persatuan dan kolaborasi antara pesantren salafi atau tradisional dan modern. Muzani mengungkapkan bahwa perbedaan kurikulum dan pendekatan gaya belajar seharusnya menjadi penguat khazanah keislaman di Indonesia.

"Dari pesantren apapun, apakah modern ataupun salafi, itu intinya adalah satu, bagaimana para santri dan alumni memberikan pengabdian yang terbaik bagi bangsa dan negara," kata Muzani di Gedung Nusantara V, Komplek DPR/MPR RI, Kamis (23/1/2025).

Muzani menjelaskan bahwa kolaborasi dari pesantren dengan negara sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045. Menurutnya, penyelenggaraan pendidikan bukan hanya tanggung jawab negara, namun juga elemen masyarakat di luar pemerintahan.

“Jika semua pihak bisa berkolaborasi dengan baik maka kita akan bisa menghadapi tantangan untuk menuju Indonesia Emas 2045,” kata Muzani.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG), Anang Rikza Masyhadi, menyampaikan bahwa forum kolaborasi antara pesantren modern dan salafi diharapkan dapat menjadi wadah diskusi strategis bagi kedua belah pihak.

Dia berharap juga pertemuan di Komplek DPR/MPR tersebut menjadi momentum berharga untuk mempererat silaturahmi antar-kiai dari berbagai latar belakang.

“Forum ini menjadi ajang reuni bagi para kiai, baik dari pesantren salafiah maupun modern. Meskipun pendekatan pendidikan yang diterapkan berbeda, kita semua memiliki visi yang sama,” ungkapnya.

Selain mendorong kolaborasi antara pesantren salaf dan modern, Pimpinan Pesantren Darunnajah, Sofwan Manaf juga meminta pemerintah untuk lebih menggalakkan perhatian kepada pesantren. Dia mencatat setidaknya ada 42 ribu pesantren yang tersebar di Indonesia dan membutuhkan perhatian dari pemerintah.

"Darunnajah mengapresiasi acara ini, sebagai pesan untuk pemerintah agar lebih memperhatikan 42.000 pondok pesantren di Indonesia khususnya pada pengembangan SDM dan kaderisasi" kata Sofwan Manaf.

Baca juga artikel terkait PESANTREN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto