tirto.id - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron, menyebut sejumlah barang rampasan korupsi yang tidak laku dalam pelelangan pada rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024, merupakan efek dari menurunnya daya beli masyarakat.
Ghufron juga mengakui bahwa terdapat beberapa barang yang tak kunjung laku setelah beberapa kali dilelang.
"Memang kita akui bahwa ada beberapa yang laku, tapi ada juga beberapa yang tidak laku, bahkan yang tidak laku mungkin sudah beberapa kali dilelang itu belum laku," kata Ghufron kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (10/11/2024).
Ghufron, menyampaikan hal ini, usai menghadiri penutupan acara Hakordia 2024 di KPK. Dalam acara tersebut KPK melelang sekitar 134 barang, dan yang berhasil terlelang sejumlah 77 barang.
Katanya, barang-barang seperti rumah, tanah, dan barang mewah lainnya lebih susah untuk laku dalam pelelangan. Hal ini disebabkan oleh keengganan masyarakat membeli barang-barang mewah.
"Sekali lagi, yang begitu-begitu, itu karena berkaitan dengan daya beli masyarakat yang memang kepada hal-hal yang luxury, yang mewah itu agak tidak berminat," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ghufron juga menyinggung soal pencarian buron kasus korupsi Pergantian Antarwaktu (PAW) DPR RI, Harun Masiku, yang belum tertangkap sejak 2020. Ghufron menjamin pimpinan baru KPK akan tetap melanjutkan pencarian Harun Masiku.
"Pasti dijamin bahwa kepemimpinan yang akan datang akan melanjutkan proses hukum (Harun Masiku)," ucapnya.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Bayu Septianto