Menuju konten utama

Pilkada Kota Semarang 2020: Petahana vs Kotak Kosong, Siapa Menang?

Apakah petahana Hendrar Prihadi - Hevearita Gunaryanti Rahayu akan menang melawan kotak kosong di Pilkada Kota Semarang 2020?

Pilkada Kota Semarang 2020: Petahana vs Kotak Kosong, Siapa Menang?
Ilustrasi Pilkada 2020. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.

tirto.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Semarang digelar 9 Desember 2020. Pilkada Kota Semarang kali ini hanya diikuti oleh satu pasangan calon (paslon) yang juga merupakan petahana.

Berdasarkan pengumuman KPU Kota Semarang Nomor: 1026/PL.02.2-Pu/3324/KPU-Kot/IX/2020, tetang Penetapan Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang Memenuhi Persyaratan Menjadi Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2020 yakni:

- H. Hendrar Prihadi, S.E., M.M (Calon Wali Kota)

- Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos, (Calon Wakil Wali Kota)

Pasangan calon petahana Hendrar Prihadi-Hevearita G. Rahayu kembali mencalonkan diri dengan diusung oleh sembilan partai politik penghuni DPRD Kota Semarang serta lima partai politik nonparlemen.

Sembilan partai politik penghuni DPRD Kota Semarang, yakni:

  • PDI Perjuangan dengan 19 kursi;
  • Partai Gerindra dengan 6 kursi;
  • Partai Demokrat dengan 6 kursi;
  • PKS dengan 6 kursi;
  • PKB dengan 4 kursi;
  • Partai Golkar dengan 3 kursi;
  • PAN dengan 2 kursi;
  • Partai NasDem dengan 2 kursi;
  • PSI dengan 2 kursi

Sementara lima partai lainnya yang mendukung petahana, yakni:

  • PKPI,
  • Partai Hanura,
  • Partai Berkarya,
  • PBB,
  • Partai Gelora, dan
  • PPP.

Dalam Pilkada 2020 ini, KPU Kota Semarang menetapkan jumlah pemilih 1.174.068 orang dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah 569.266 dan perempuan berjumlah 604.802.

Sementara jumlah TPS mencapai 3.447 yang tersebar di 177 kelurahan yang berada di 16 kecamatan di Kota Semarang.

Debat Pilkada Kota Semarang 2020

KPU Kota Semarang menggelar debat publik calon tunggal wali kota Semarang periode 2020-2026, Rabu (18/11/2020) pukul 13.00-15.00 WIB yang disiarkan lewat stasiun televisi swasta.

Konsep debat calon tunggal berbeda. Terdapat lima panelis menanyakan visi dan misi Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu yang maju lagi untuk periode kedua.

Hendi mengatakan, bila terpilih lagi untuk periode kedua akan bekerja keras untuk membangun kota. Ia meminta dipilih karena lawannya kotak kosong tidak punya visi dan misi.

Dalam sesi debat, ada warga bertanya cara calon merangkul warga luar daerah yang kuliah di Kota Semarang.

Hendi menjawab akan membuka akses antarkampus yang tersebar di berbagai lokasi. Programnya yang sudah berjalan yakni dengan membuka rute bus trans rute antarkampus.

Retno Mawarini, panelis meminta calon untuk membuat langkah konkret untuk menjembatani perbedaan latar belakang mahasiswa dari luar daerah.

Hendi justru meminta mahasiswa pendatang menghormati nilai warga setempat dan berkomunkasi dengan baik.

Petahana vs Kotak Kosong

Pilkada Kota Semarang kali ini tampak berbeda. Selain karena digelar di tengah pandemi Covid-19, kali ini hanya diikuti oleh satu paslon.

Pada Pilkada 2015, Pilkada Kota Semarang diikuti tiga kontestan, yakni:

- Pasangan Hendrar Prihadi - Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi–Ita) yang diusung PDIP, NasDem dan Partai Demokrat;

- Pasangan Soemarmo - Juber Safawi yang diusung PKB dan PKS;

- Pasangan Sigit Ibnugroho - Agus Sutyoso yang diusung Gerindra, PAN, dan Partai Golkar.

Dalam Pilkada tahun ini, apakah Pasangan Hendrar Prihadi - Hevearita Gunaryanti Rahayu bakal kembali memenangkan pemilihan umum ini melawan kotak kosong?

Ketua Tim Paslo Hendi-Ita, Kadarlusman, menargetkan perolehan suara hingga 90 persen dalam Pilkada Kota Semarang 2020.

Menurut dia, target tersebut bisa diraih dengan dukungan struktur 14 partai pengusung dan pendukung pasangan Hendi-Ita.

"Semua partai punya ahli strategi, jadi tugas saya agak ringan," kata Sekretaris DPC PDIP Kota Semarang itu.

Golkar, salah satu pengusung petahana menargetkan dapat memenangi sebanyak 17 dari 21 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, termasuk Kota Semarang.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah Panggah Susanto mengatakan pihaknya mengoptimalkan berbagai media sosial saat masa kampanye karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Sebenarnya target menang di semua wilayah atau 21 kabupaten/kota, namun jika meleset, setidaknya menang di 17 kabupaten/kota atau 80 persen," kata Susanto.

Menurut dia, pengoptimalan media sosial oleh tiap pasangan calon kepala daerah yang didukung maupun diusung Partai Golkar tersebut merupakan salah satu strategi yang dinilai efektif untuk menyosialisasikan visi misi pasangan calon kepala daerah.

"Kami telah mempersiapkan tim untuk berkampanye melalui dunia virtual dan media sosial, itu bagian metode Golkar," ujarnya.

Terkait dengan target pemenangan pilkada di Jateng, DPP Partai Golkar telah menginstruksikan seluruh kadernya untuk mendukung kandidat yang didukung partai berlambang pohon beringin itu.

Pilkada Jateng 2020 diselenggarakan di empat kota, yaitu:

  • Semarang,
  • Surakarta,
  • Pekalongan,
  • Magelang.

Serta di 17 kabupaten yakni:

  • Rembang,
  • Kebumen,
  • Purbalingga,
  • Boyolali,
  • Blora,
  • Kendal,
  • Sukoharjo,
  • Semarang,
  • Wonosobo,
  • Purworejo,
  • Klaten,
  • Wonogiri,
  • Pemalang,
  • Grobogan,
  • Demak,
  • Sragen dan
  • Pekalongan.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2020 atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH