Menuju konten utama

Pertamina Impor 113 Juta Barel BBM pada 2021, Naik 15 Persen

Dirut Pertamina memastikan kenaikan impor BBM ini tidak disebabkan Premium. Sebaliknya impor BBM RON 88 itu terus dalam tren menurun.

Pertamina Impor 113 Juta Barel BBM pada 2021, Naik 15 Persen
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) berencana mengimpor 113 juta barel BBM yang terdiri dari 53,7 juta untuk BBM Premium dan 53,3 juta barel untuk BBM jenis Pertamax. Angka ini naik 15 persen dari impor tahun 2020 yang mencapai 97,8 juta barel BBM.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memastikan kenaikan impor ini tidak disebabkan oleh BBM jenis Premium. Sebaliknya Nicke menjelaskan impor BBM RON 88 itu terus berada dalam tren menurun.

Kenaikan impor ini disebabkan karena adanya pergeseran kebutuhan BBM ke Pertalite. Imbasnya impor Pertamax mengalami kenaikan cukup signifikan dari tahun 2020 untuk keperluan mencampur bahan bakar Pertamax-Premium.

“Impor Premium ini sebetulnya menurun, kemudian secara volume yang sama kita tambah volume impor Pertamax untuk kami campur menjadi Pertalite,” ucap Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI, Selasa (9/2/2021).

Harga BBM Premium yang akan diimpor pada 2021 berada di kisaran 51,7 dolar AS per barel minyak. BBM Jenis Pertamax bakal berada di angka 53,5 dolar AS per barel minyak.

Harga impor 2021 ini mengalami kenaikan dibanding 2020 lalu yang berkisar 45 dolar AS per barel minyak. Nicke bilang kenaikan ini terjadi lantaran adanya perkiraan perbaikan harga minyak di standar yang digunakan Indonesia yaitu Mean of Platts Singapore.

Nicke menjelaskan kenaikan impor BBM pada 2021 ini juga menyesuaikan dengan kenaikan proyeksi penjualan Pertamina. Pada 2021, Pertamina menarget penjualan BBM nonsubsidi mencapai 162,56 juta barel dan BBM bersubsidi atau PSO di kisaran 47,69 juta barel alias naik dari 2020 yang mencapai 139,34 juta barel BBM non subsidi dan 53,35 juta BBM bersubsidi.

Nicke menambahkan penjualan BBM nonsubsidi di 2021 mengalami kenaikan signifikan dan diikuti dengan penurunan BBM bersubsidi. Hal ini juga turut menyumbang kenaikan impor BBM 2021 karena Pertamina harus menyediakan lebih banyak BBM nonsubsidi.

Baca juga artikel terkait IMPOR BBM atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz