Menuju konten utama

6 Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi dan Solusinya

Rencana efisiensi energi tidak selalu berjalan mulus. Sering kali ditemui masalah, baik ketika tahap desain maupun implementasinya. Berikut penjelasannya.

6 Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi dan Solusinya
Ilustrasi efisiensi energi. foto/IStockphoto

tirto.id - Mendesain efisiensi energi adalah proses mengurangi penggunaan energi. Upaya ini dilakukan tanpa harus mengorbankan kenyamanan atau fungsi. Dengan begitu, tidak hanya tagihan listrik yang berkurang, tetapi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan.

Salah satu cara mendesain efisiensi energi adalah memilih bahan bangunan yang tepat. Sebagai contoh, menggunakan isolasi yang baik sehingga suhu di dalam rumah tetap nyaman. Dengan begitu, ketergantungan pada pendingin atau pemanas ruangan bisa dilepaskan.

Selain bahan bangunan, pencahayaan menjadi aspek yang tidak kalah penting. Penggunaan lampu LED yang hemat energi dan memanfaatkan cahaya alami dari luar bisa mengurangi penggunaan listrik secara signifikan.

Fenomena konsumsi energi yang berlebihan, setidaknya saat ini, bisa diatasi lewat solusi menggunakan bahan baku terbarukan. Hal ini bisa jadi solusi mendesain efisiensi energi. Di bawah ini akan dijelaskan secara detail mengenai permasalahan mendesain efisiensi energi dan solusinya.

Permasalahan dalam Mendesain Efisiensi Energi

Mendesain efisiensi energi bukan tanpa tantangan. Permasalahan efisiensi energi dapat timbul di tengah usaha mengurangi ketergantungan energi non-terbarukan. Lantas, apa saja permasalahan mendesain efisiensi energi?

1. Kurangnya kesadaran dan pemahaman

Salah satu masalah utama saat mendesain efisiensi energi adalah belum meratanya kesadaran di kalangan konsumen, bisnis, dan pembuat kebijakan.

Banyak individu dan perusahaan tidak menyadari manfaat yang dapat diperoleh dari efisiensi energi. Alhasil, permintaan terhadap produk dan layanan hemat energi pun rendah.

2. Biaya awal yang tinggi

Tantangan berikutnya adalah tingginya biaya awal untuk mendesain efisiensi energi. Banyak produk dan teknologi yang lebih efisien dalam penggunaan energi memiliki harga lebih mahal di awal, dibandingkan dengan produk yang kurang efisien.

Bagi konsumen dan bisnis dengan sumber daya finansial terbatas, biaya ini dapat menjadi penghalang untuk mendesain efisiensi energi.

3. Kurangnya kebijakan dan regulasi

Kurangnya kebijakan dan regulasi terkait efisiensi energi dapat melahirkan permasalahan efisiensi energi itu sendiri. Akibatnya, timbul kekosongan dalam upaya untuk mendorong efisiensi energi, termasuk dalam mendesain efisiensi energi.

Contoh permasalahan mendesain efisiensi energi di Indonesia dalam aspek kebijakan cukup banyak. Salah satunya melalui regulasi pemerintah yang membuka kembali keran ekspor pasir laut. Hal itu sudah tentu bakal mereduksi cadangan sumber daya alam yang sukar diperbarui.

4. Biaya sosial dan ekonomi

Desain efisiensi energi yang buruk tidak hanya berpengaruh pada lingkungan, tetapi juga punya dampak sosial dan ekonomi. Proses yang menghasilkan polusi dapat memengaruhi kesehatan masyarakat. Beban biaya untuk pemulihan lingkungan pun dapat bertambah.

5. Keterbatasan teknologi di wilayah tertentu

Tidak semua wilayah memiliki akses yang sama terhadap teknologi efisiensi energi, terutama di daerah terpencil atau negara berkembang. Infrastruktur yang kurang memadai juga bisa menghambat adopsi teknologi yang lebih efisien.

6. Pengaruh terhadap kualitas produk

Bagi beberapa industri, permasalahan mendesain efisiensi energi yang kerap ditemui adalah terkait dengan kualitas produk dan layanan. Sebagai contoh, penerangan hemat energi pencahayaan barang tentu membuat lampu tidak secerah sebelumnya.

Permasalahan menggunakan bahan baku terbarukan dalam aspek output produksiyang berkurang sebenarnya bisa diatasi dengan peningkatan teknologi.

Solusi Mendesain Efisiensi Energi

Masalah dalam mendesain efisiensi energi perlu segera diatasi. Jika masalah itu dibiarkan, konsumsi energi secara berlebihan akan terus dilakukan yang sudah tentu bakal merusak lingkungan.

Solusi mendesain efisiensi energi juga akan membantu orang untuk melalui transisi menuju energi terbarukan. Lalu, apa saja solusi mendesain efisiensi energi?

1. Memilih Lokasi Tempat Tinggal yang Tepat

Lokasi rumah atau tempat tinggal yang cocok dapat mengatasi masalah mendesain efisiensi energi. Misalnya, pastikan untuk menempatkan area yang sering digunakan untuk menghabiskan waktu bersama di sisi utara rumah. Hal ini akan tetap memaksimalkan paparan sinar matahari di saat musim dingin, serta menjaga ruangan tetap hangat, terang, dan cerah.

2. Menggunakan Peralatan Hemat Energi

Dalam mengatasi masalah mendesain efisiensi energi, pilih peralatan rumah tangga yang hemat energi. Meskipun akan membayar sedikit lebih banyak untuk peralatan ini, pengeluaran bakal lebih hemat dalam jangka panjang.

3. Menggunakan Ventilasi yang Terkontrol

Membangun rumah untuk mengurangi kebocoran udara (ventilasi tak terkendali) perlu dikombinasikan dengan ventilasi yang terkontrol dengan baik. Jendela dan kipas hisap dapat mengontrol ventilasi agar bisa menjaga kualitas udara.

4. Minimalkan Limbah

Umumnya, sebagian besar limbah konstruksi adalah material bersih yang digali, seperti beton, batu bata, dan kayu. Jenis material ini sering kali dapat didaur ulang. Agar upaya mendesain efisiensi energi tidak menimbulkan masalah, diskusikan dengan kontraktor untuk merumuskan strategi dalam meminimalisasi limbah konstruksi tersebut.

Baca juga artikel terkait ENERGI atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Fadli Nasrudin