tirto.id - Sungai Mekong merupakan sungai terpanjang di Asia Tenggara. Sungai ini memiliki panjang sekitar 4.900 km, mengalir dari sumbernya di Dataran Tinggi Tibet dan melintasi 5 wilayah negara ASEAN, yakni Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja, serta Vietnam. Peran Sungai Mekong di sejumlah negara Asia Tenggara itu cukup signifikan, terutama bagi penduduk Laos, Kamboja, dan Vietnam.
Mengutip data dari laman Mekong River Commission for Sustainable Development (MRC Mekong), aliran Sungai Mekong mengaliri lahan seluas 795.000 km persegi. Sungai Mekong juga mempunyai debit air tahunan rata-rata 475 kilometer kubik, atau terbesar kesepuluh di dunia.
Area sekitar aliran Sungai Mekong mencakup 7 wilayah yang luas, dengan topografi, pola drainase, dan geomorfologi beragam. Lembah sungai ini umumnya terbagi menjadi lembah sungai atas dan bawah, atau disebut dengan wilayah hulu dan hilir.
Wilayah hulu dari Sungai Mekong disebut dengan istilah Upper Mekong River Basin (lembah atas), yang mencakup wilayah Tiongkok (Tibet) dan Myanmar.
Sementara itu, bagian hilir dari Sungai Mekong disebut dengan Lower Mekong River Basin (lembah bawah), yang melintasi wilayah negara Laos, Thailand, Kamboja, dan Vietnam
Selain itu, Sungai Mekong juga mempunyai beberapa anak sungai. Umumnya anak sungai Mekong, bisa diklasifikasikan menjadi dua kelompok.
Pertama, anak sungai di tepi kiri aliran Mekong yang melintasi daerah dengan curah hujan tinggi, sehingga debit airnya selalu naik pada musim hujan. Kedua, anak sungai di sebelah kanan aliran Mekong yang berada di daerah-daerah dengan relief rendah dan curah hujan lebih sedikit.
Sebagai sumber mata air, Sungai Mekong memiliki penting bagi kehidupan di negara-negara yang dialirinya. Kegiatan ekonomi sebagian penduduk Laos, Kamboja, dan Vietnam sangat bergantung pada sungai ini.
Peran Penting Sungai Mekong Bagi Laos
Bagi Laos, keberadaan Sungai Mekong berperan untuk menyeimbangkan pembangunan dan fungsi ekosistem. Kesejahteraan Laos berkelindan dengan aliran Sungai Mekong, demikian mengutip dari laman WWF Panda milik The World Wide Fund for Nature.
Negara Laos bergantung pada Sungai Mekong terutama untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), yang terhubung dengan lintasan pembangunan ekonomi seluruh wilayah. Kebutuhan air di negara yang tidak punya laut ini pun ditopang oleh Sungai Mekong
PLTA ini menjadi penghasil pendapatan utama bagi Laos dan akan terus meningkat. Sekitar 90% dari produksi PLTA di Laos diekspor ke Thailand dan Vietnam. Pertambangan juga berkontribusi pada sebagian besar pertumbuhan produk domestik bruto Laos belakangan ini.
Aktivitas PLTA dan pertambangan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan di Laos dalam beberapa tahun terakhir. Produksi listrik tenaga air dan pertambangan sekarang sudah mencapai 20% dari total pendapatan Laos.
Dalam 3 tahun terakhir, aktivitas pertambangan dan PLTA di Laos pun berkontribusi 2,5% terhadap pertumbuhan ekonomi 7% negara tersebut.
Di samping itu, Sungai Mekong juga menopang pertanian Laos. Namun, fokus sektor pertanian di Laos baru mencakup pemenuhan kebutuhan pangan keluarga petani. Kondisi ini tidak sama seperti Kamboja yang memfokuskan pertanian untuk produksi skala besar dan disertai intensifikasi.
Peran Penting Sungai Mekong Bagi Kamboja
Sekitar 86 persen wilayah Kamboja termasuk ke dalam lembah Sungai Mekong. Dengan demikian, Kamboja hampir sepenuhnya bergantung pada Sungai Mekong. Peran penting Sungai Mekong itu mencakup kegiatan ekonomi, pemenuhan kebutuhan air, transportasi dan distribusi di Kamboja.
Bagi Kamboja, Sungai Mekong menyediakan protein ikan yang notabene merupakan aspek penting bagi perekonomian penduduk negara ini.
Sektor perikanan punya kontribusi 7% dalam produk domestik bruto nasional Kamboja. Perikanan adalah sumber protein hewani terbesar di Kamboja, sekaligus menjadi penting untuk ketahanan pangan dan gizi di seluruh negeri tersebut.
Di samping itu, keberadaan Sungai Mekong juga signifikan bagi kondisi pertanian Kamboja. Tanah di Kamboja termasuk lahan pertanian produktif karena berada di lembah Sungai Mekong.
Sektor pertanian menyumbang 28% produk domestik bruto negara Kamboja. Sebagian besar nilai ini berasal dari ekspor produk pertanian ke kawasan global. Kamboja kini adalah pengekspor beras terbesar ketiga di dunia.
Keberadaan Sungai Mekong bagi Kamboja juga berperan menyediakan pasir. Pasir yang ditambang dari dasar Sungai Mekong digunakan untuk mengubah lahan basah menjadi zona industri.
Pasir adalah bahan yang disukai untuk reklamasi lahan, dan sebagian besar pasir yang diekstraksi dari sungai digunakan untuk keperluan ini. Pasir dan kerikil dari Sungai Mekong menjadi sumber daya utama untuk industri konstruksi di Kamboja.
Peran Penting Sungai Mekong Bagi Vietnam
Sumber daya air dan pembangunan ekonomi Vietnam bergantung pada kondisi Sungai Mekong. Di Vietnam, terdapat Delta Mekong yang sebenarnya mencakup sebagian kecil wilayah negara itu.
Namun, Delta Mekong mewakili sekitar seperlima dari total populasi, dan seperempat dari produk domestik bruto Vietnam.
Sedimen dari hulu sungai membuat Delta Mekong menjadi lahan produktif, yang pada gilirannya mendukung lebih dari 50% produksi tanaman pangan pokok Vietnam, serta perikanan budidaya, yang nilainya mencapai USD2,7 miliar per tahun.
Oleh karena itu, sedimen sungai Mekong tidak hanya mendukung mata pencaharian penduduk di perdesaan Vietnam. Konsumsi domestik dan ekspor Vietnam, termasuk beras dan perikanan, juga bergantung pada Delta Sungai Mekong.
Penulis: Syaima Sabine Fasawwa
Editor: Addi M Idhom