Menuju konten utama

Profil Negara Kamboja: Ibu Kota, Kepala Negara dan Letak Wilayah

Kamboja menjadi salah satu anggota ASEAN sejak 1999 dan sistem pemerintahan di Kamboja adalah monarki konstitusional dengan bentuk pemerintahan kerajaan.

Profil Negara Kamboja: Ibu Kota, Kepala Negara dan Letak Wilayah
Istana Phnom Penh kamboja. foto/IStockphoto

tirto.id - Negara Kamboja merupakan salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara dan termasuk negara anggota ASEAN. Kamboja bergabung dengan ASEAN pada tahun 1999.

Sektor pariwisata Kamboja pun cukup kuat sehingga menjadikannya sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat di Asia Tenggara. Kamboja juga termasuk bagian dari Indocina. Wilayah Kamboja memiliki daerah pantai sepanjang Teluk Siam berupa tanah berbatu.

Mengutip dari E-Modul Serumpun ASEAN, Kamboja juga memiliki pulau lepas pantai dan pelabuhan alam terbaik di Asia Tenggara yang terletak di Teluk Kompong Som. Pantai Kamboja termasuk daerah sempit yang terpotong oleh Pegunungan Gajah.

Berdasarkan E-Modul IPS Kelas VI, berikut informasi umum mengenai negara Kamboja:

-Nama negara: Kamboja

-Ibu Kota: Phnom Penh

-Bahasa: Khmer

-Mata Uang: riel (KHR)

-Luas Wilayah: 181.035 km²

-Hari Kemerdekaan: 9 November 1953 (dari Prancis)

-Lagu Nasional: Nokoreach (royal Kongdom)

-Mata pencaharian: pertanian (padi dan karet)

Kepala Negara dan Letak Wilayah Kamboja

Sistem pemerintahan di Kamboja adalah monarki konstitusional dengan bentuk pemerintahan kerajaan. Kamboja dipimpin oleh raja sebagai kepala negara yang dibantu oleh perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Kini, Norodom Sihamoni adalah raja Kamboja sejak meneruskan tahta sang ayah pada 2004.

Dipandang dari segi letak wilayah, negara Kamboja terletak di sebelah tenggara Semenanjung Indocina. Negara Kamboja memiliki sungai terkenal, yakni sungai Mekong. Daerah sekitar sungai Mekong merupakan dataran rendah dan daerah yang subur.

Pada bagian barat laut terdapat sebuah danau bernama Tonle Sap yang merupakan danau air tawar terbesar di kawasan Asia Tenggara. Perairan di darat yang menjadi semacam paduan danau dan sungai itu menjadi titik penting keanekaragaman hayati sehingga ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO pada 1997.

Berdasarkan E-Modul Serumpun ASEAN, pada bagian tengah Kamboja terbentang Pegunungan Cardamon yang panjangnya 160 km dan puncak gunung tertinggi Gunung Phnum Aoral (1.813 m). Bagian tengah Kamboja berwujud cekungan dengan pusat cekungannya berupa danau Tonle Sap.

Dilihat dari etnis penduduk, sebagian besar kelompok etnis utama Kamboja adalah Khmer (88%). Penduduk lain terdiri atas beberapa kelompok etnis Asia seperti Melayu Cham, Vietnam, Cina, dan suku-suku bangsa primitif. Jumlah penduduk Kamboja yakni 15, 76 juta jiwa (2016).

Wilayah Kamboja dengan tanah yang subur berpengaruh pada mata pencaharian penduduknya. Mata pencaharian utama Kamboja adalah bertani dengan hasil utama padi dan jagung, sedangkan untuk hasil hutannya berupa karet dan kayu.

Agama sejak dahulu menjadi sumber inspirasi utama bagi kebudayaan Kamboja. Hampir selama 2 abad, Kamboja mengembangkan kepercayaan Khmer yang merupakan gabungan antara kepercayaan animisme, agama Budha, dan agama Hindu.

Warisan budaya kekaisaran Khmer yang sangat terkenal di Kamboja adalah Angkor Wat, sebuah bangunan candi yang merupakan salah satu monumen keagamaan terbesar di dunia. Aspek budaya Kamboja yang lain adalah pakaian tradisional. Bentuk pakaian yang digunakan berbeda-beda berdasarkan suku etnis dan status sosial.

Hasil Industri dari negara Kamboja memiliki pengolahan indutri semen dan melakukan kegiatan ekspor barang seperti karet alam, beras, merica, dan kayu. Impor negara ini berupa makanan, mesin, obat-obatan. tekstil, perkakas listrik, bahan kimia, dan kertas.

Baca juga artikel terkait KAMBOJA atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari