tirto.id - Penyidik Polres Sorong hingga kini masih menyelidiki penyebab ajudan Wakapolres Sorong berinisial RN yang bunuh diri di rumah dinas. Penyelidikan itu dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan ponsel korban.
“Masih dikembangkan dan didalami (ponselnya),” tutur Kapolres Sorong, AKBP Edwin Parsoroan, saat dikonfirmasi reporter Tirto, Rabu (17/7/2024).
Edwin menyatakan, untuk pemeriksaan saksi, dalam kasus ini sudah dilakukan pemeriksaan kepada tetangga di sekitar rumah dinas Wakapolres Sorong, saudara yang tinggal di sekitar lokasi, dan saksi mata.
“Hari ini ibu dan adik kandungnya diperiksa,” kata Edwin.
Lebih lanjut, dijelaskan Edwin, penyidik juga akan mendalami kesaksian orang sekeliling korban mengenai sikap RN sebelum bunuh diri. Namun, pada saat kejadian memang RN sendiri di rumah.
Wakapolres Sorong sendiri, kata Edwin, baru sampai di Sorong pagi ini. Dia sebelumnya pergi kembali Surabaya karena mengambil cuti.
“Benar, ajudannya seorang diri waktu itu. Ibu Wakapolres sedang cuti (waktu kejadian) ke Surabaya," ujar Edwin.
Jasad RN, kata Edwin, akan dikremasi oleh pihak keluarga. Namun, pihak keluarga tidak melakukan autopsi terhadap jasad korban.
Diketahui, RN ditemukan meninggal gantung diri di depan pintu rumah dinas Wakapolres pada Senin (15/7/2024). Jasadnya diketahui karena tetangga yang melihatnya memanaskan mobil merasa heran RN tak keluar mematikan atau menggunakan kendaraan itu.
Saudara dan tetangga RN kemudian menurunkan jasadnya dan merebahkan di teras depan. Polisi pun langsung dihubungi untuk proses tindak lanjut.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Abdul Aziz