Menuju konten utama

Penyebab Penyakit Roseola, Gejala dan Cara Mengatasinya

Berikut ini informasi tentang penyakit roseola, dari penyebab, gejala dan cara mengatasinya.

Penyebab Penyakit Roseola, Gejala dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi. foto/istockphoto

tirto.id - Roseola atau roseola infantum merupakan penyakit yang sekilas mirip seperti penyakit cacar dan campak.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, roseola umumnya menginfeksi anak umur 2 tahun yang disebabkan oleh penyebaran virus.

Menurut laman Yankes Kemkes, infeksi roseola dapat menyebabkan ruam dan demam pada bayi dan anak-anak.

Virus penyebab roseola termasuk dalam kelompok herpes, tetapi tidak menyebabkan infeksi herpes pada umumnya.

Setelah infeksi, umumnya penyakit ini berlangsung sekitar 4 hari dan hampir tidak pernah memerlukan perawatan medis.

Penyakit ini merupakan infeksi virus yang ditandai dengan demam dan kemunculan ruam merah di kulit. Ruam merah yang muncul tersebut disebut dengan exanthema subitum.

Penyebab, Penyebaran, dan Faktor Risiko Penyakit Roseola

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dari kelompok herpes, yaitu Human herpesvirus tipe 6 (HHV-6) atau Human herpesvirus tipe 7 (HHV-7).

Kedua jenis virus herpes ini tidak menyebabkan penyakit menular seksual seperti penyakit herpes.

Virus ini bisa tersebar atau menular melalui percikan ludah penderita saat bersin atau batuk yang akhirnya tidak sengaja terhirup oleh orang lain.

Selain itu, penyakit ini bisa menular melalui sentuhan benda yang telah terkontaminasi oleh virus tersebut.

Meski menular, penularan penyakit ini terbilang lambat dan tidak secepat cacar air atau campak.

Sebagai penyakit yang lebih rentan menyerang anak-anak, anak berusia 6 bulan sampai dua tahun lebih berisiko terkena roseola karena pada usia tersebut mereka belum membangun sistem kekebalan tubuh (sistem imun) terhadap virus.

Selain itu, imunitas dari antibodi ibunya ketika di dalam kandungan juga mulai berkurang.

Selain anak-anak, orang dewasa yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah juga lebih rentan terinfeksi, seperti orang yang menjalani kemoterapi atau menderita penyakit autoimun seperti HIV/AIDS, leukemia, atau multiple myeloma.

Gejala Penyakit Roseola

Berikut adalah gejala-gejala yang umum ditemukan ketika seseorang menderita penyakit roseola:

  • Demam tinggi dengan suhu di atas 39 derajat celcius selama 3-5 hari
  • Batuk
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Nafsu makan menurun
  • Kelenjar getah bening di bagian leher membesar
  • Diare
  • Kejang-kejang
  • Kelopak mata membengkak
  • Munculnya ruam-ruam pada kulit (exanthema subitum) setelah demam mereda
Gejala-gejala roseola pada umumnya muncul 1-2 minggu sejak virus menginfeksi tubuh. Selain itu, pada kondisi tertentu, roseola bisa meningkatkan risiko infeksi telinga.

Pada anak dengan daya tahan tubuh lemah seperti gizi buruk atau yang baru saja menerima transplantasi organ, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi berupa radang otak dan pneumonia.

Pengobatan Penyakit Roseola

Penyakit ini pada umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu pengobatan dan perawatan untuk penyakit roseola bisa dilakukan secara mandiri di rumah, antara lain:

  1. Beristirahat yang cukup
  2. Minum air putih yang cukup
  3. Mengompres kening dengan kain yang telah dicelup ke air hangat untuk menurunkan demam
  4. Menggunakan paracetamol sesuai dengan dosis yang dianjurkan, terutama untuk anak-anak.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT ROSEOLA atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Dhita Koesno