tirto.id - Penyebab kulit mengelupas dan bersisik bisa beragam, begitu pula dengan cara mengatasinya. Biasanya, kulit bersisik terjadi ketika lapisan luar kulit mulai mengering hingga menyebabkan kulit mengelupas.
Proses kulit menjadi bersisik dikenal dengan deskuamasi. Ini dapat muncul ketika cedera dan kondisi medis yang merusak lapisan luar kulit atau epidermis. Beberapa kondisi mengganggu struktur dan kadar air pada kulit atau menyebabkan tubuh memproduksi kulit ekstra, yang dapat menjadi penyebab kulit kering dan bersisik.
Dilansir VeryWell Health, penyebab kulit kering dan mengelupas bisa terjadi karena kelebihan sel kulit. Sisik bisa sangat tipis dan halus, seperti pada pityriasis rosea, atau tebal, seperti pada psoriasis. Kulit mengelupas dan bersisik dapat menyebabkan rasa gatal dan radang. Selain itu, pada bagian tubuh yang terlihat seperti wajah, tangan, dan kaki, kondisi kulit seperti ini dapat menurunkan rasa percaya diri.
My Cleveland Clinic menyebutkan sejumlah penyebab yang menjadikan kulit mengelupas, antara lain luka bakar, iritasi kulit akibat gesekan, luka bakar akibat sinar matahari, penyakit Kawasaki, sindrom kulit mengelupas, infeksi streptokokus grup A seperti demam berdarah, infeksi stafilokokus seperti impetigo, dan sindrom syok toksik.
Selain itu, dapat juga disebabkan karena reaksi alergi, termasuk dermatitis kontak, ruam kulit, dan sindrom Stevens-Johnson, kutu air (tinea pedis) dan kutu air (tinea cruris), kulit kering, edema (retensi cairan dan pembengkakan), pemphigus, dermatitis seboroik, dan penyakit kulit seperti eksim, psoriasis, dan psoriasis eritrodermik.
Cara Mengatasi Kulit Mengelupas dan Bersisik
Kulit yang mengelupas dan bersisik bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti cuaca dingin, kulit kering, reaksi alergi, atau kondisi medis tertentu seperti eksim atau psoriasis. Berikut beberapa cara untuk mengatasi kulit mengelupas dan bersisik.
1. Melembapkan kulit
Gunakan pelembap yang kaya dan melembapkan kulit secara menyeluruh, terutama setelah mandi. Pilih produk yang mengandung bahan seperti ceramides, hyaluronic acid, atau glycerin.Bahan alami seperti tanaman lidah buaya juga dapat digunakan. Kunci perawatan kulit kering dan mengelupas adalah memastikannya tetap lembap dan terhidrasi.
2. Hindari produk yang mengiritasi
Salah satu cara menghilangkan kulit mengelupas dengan cepat adalah dengan menggunakan produk perawatan kulit yang bebas dari pewangi, alkohol, dan bahan kimia keras. Karena bahan2 ini juga dapat memperparah iritasi.Pemilik kulit sensitif, kering, atau bersisik perlu mencermati bahan dari produk perawatan kulit sebelum menggunakannya.
3. Pastikan minum air dengan cukup
Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik, cukupi asupan air, setidaknya 2 liter per hari. Asupan air yang cukup akan meningkatkan hidrasi pada lapisan kulit atas.
4. Hindari mandi air panas
Mandi air panas dapat membuat membuat kulit semakin kering, karena menghilangkan pelembap alami pada kulit. Alih-alih mandi air panas, gunakan air dingin yang dapat menenangkan peradangan akibat iritasi.
5. Hindari menggaruk
Hindari menggaruk atau mengelupaskan kulit yang bersisik, meski itu mungkin terasa gatal dan mengganggu. Pasalnya, garukan pada kulit bersisik dapat memperburuk kondisi kulit dan memicu infeksi yang lebih parah lagi.
6. Pakai pakaian yang nyaman
Gunakan pakaian yang lembut dan tidak mengiritasi kulit. Hindari bahan seperti wol yang dapat menyebabkan iritasi. Pastikan pakaian digunakan nyaman, hindari pakaian ketat.
Obat untuk Kulit Bersisik
Medical News Today menulis, perawatan dan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyebab bersisik. Orang dapat mengobati bentuk kulit bersisik yang ringan dengan salep atau krim yang mengandung urea, petrolatum, atau asam laktat.
Jika menggunakan krim dan salep secara teratur tidak mengurangi sisik di kulit, dianjurkan berkonsultasi dengan dokter tentang pilihan pengobatan terbaik.
Dokter dapat merekomendasikan salep dengan resep, seperti hidrokortison, untuk mengurangi pembengkakan dan rasa gatal. Untuk kasus yang lebih parah, penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan steroid oral, antibiotik, atau antihistamin.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno