tirto.id - Banjir besar di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), sedang jadi sorotan, beberapa foto dan video viral di sosial media menunjukkan bandara dan mobil di jalanan kota itu terbenam. Lantas, apa penyebab banjir di Dubai?
Badai petir hebat menghantam UEA pada hari Selasa (16/4/2024) waktu setempat, menurunkan hujan paling deras yang pernah tercatat di negara tersebut sejak 75 tahun terakhir. Curah hujan yang dahsyat itu dalam rentang waktu beberapa jam membanjiri beberapa jalan raya utama dan bandara internasional Dubai.
Pusat perbelanjaan terkenal di Dubai seperti Dubai Mall dan Mall of Emirates juga tak luput dari rendaman banjir. Kilat terpantau menyambar di puncak gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa.
Seperti dikutip dari laporan The Guardian, polisi mengatakan setidaknya satu orang pria berusia 70 tahun tewas karena terseret arus saat berkendara menggunakan mobilnya di Ras Al-Khaimah, salah satu dari tujuh emirat di negara itu.
Bandara Internasional Dubai mengatakan pada Rabu pagi bahwa banjir telah menyebabkan "pilihan transportasi yang terbatas" dan mempengaruhi penerbangan karena kru pesawat tidak dapat mencapai lapangan terbang.
"Pemulihan akan memakan waktu," kata pihak bandara melalui platform sosial X. "Kami berterima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda sementara kami mengatasi tantangan ini."
Al Jazeera memberitakan, hingga saat ini Pemerintah UEA tidak memberikan informasi apa pun tentang kerusakan keseluruhan yang terjadi akibat banjir. Namun, pihak berwenang telah meliburkan sekolah dan memeberlakukan kerja jarak jauh pada Rabu (17/4/2024).
Apa Penyebab Banjir di Dubai?
Hujan mulai turun pada Senin malam, menurut data meteorologi yang dikumpulkan di Bandara Internasional Dubai hujan mengguyur jalan raya di Dubai dengan curah hujan sekitar 20 milimeter (0,79 inci).
ApNews mewartakan, hujan badai semakin intensif sekitar pukul 9 pagi pada hari Selasa waktu setempat dan terus berlanjut sepanjang hari, mencurahkan lebih banyak hujan dan hujan es ke kota yang sedang dilanda banjir.
Pada akhir Selasa, lebih dari 142 milimeter (5,59 inci) curah hujan telah membasahi Dubai selama 24 jam. Padahal dalam setahun, rata-rata curah hujan di Bandara Internasional Dubai hanya mencapai 94,7 milimeter (3,73 inci) saja.
Beberapa daerah pedalaman UEA mencatat curah hujan lebih dari 80 mm (3,2 inci) selama 24 jam hingga pukul 8 pagi hari Selasa, mendekati rata-rata tahunan sekitar 100 mm.
Hujan merupakan hal yang tidak biasa di UEA, di Jazirah Arab yang gersang, tetapi terjadi secara berkala selama bulan-bulan musim dingin yang lebih sejuk.
Saat banjir melanda, rumah-rumah terendam, kendaraan ditinggalkan di jalan raya di seluruh Dubai. Sementara itu, pihak berwenang mengirim truk tangki ke jalan-jalan untuk memompa air.
Banjir di perparah dengan kondisi infrastruktur yang kekurangan drainase. Hal ini sebetulnya wajar, untuk daerah dengan curah hujan yang biasanya sedikit dan tidak teratur. Tetapi karena kondisi ini, saat dihantam hujan deras, Dubai tidak bisa bertahan.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra