tirto.id - Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan, juga merangkap jabatan sebagai penguasa Abu Dhabi.
Jabatan sebagai presiden dimulai pada 14 Mei 2022, sementara itu terdapat beberapa kiprah politik yang sempat dijalankan olehnya.
Mohammed bin Zayed Al Nahyan, dianggap situs Crown Prince Court UEA sebagai sosok yang mendedikasikan hidupnya demi pembangunan sosial, budaya, serta ekonomi UEA.
Tujuan dari dedikasi tersebut didasari keinginan untuk mewujudkan masa depan yang berkembang, aman, serta berkelanjutan.
Dalam kehidupan sehari-hari di pemerintahan, Mohammed tak segan berinteraksi langsung dengan cara terjun ke masyarakat.
Masa Kecil dan Menjadi Anggota Militer
Mohammed bin Zayed Al Nahyan lahir pada 11 Maret 1961 di Al-Ain, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pria ini adalah anak ketiga dari Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, penguasa Abu Dhabi dan Kepala Dinasti Nahyan (1966-2004).
Selain itu, ayah Mohammed juga pernah menjadi Presiden UEA mulai tahun 1971 sampai 2004.
Terlepas dari gelar ayahnya, Mohammed memulai pendidikannya di UEA dan luar negeri. Setelah itu, baru melanjutkannya di akademi militer.
Ia menjalankan pendidikan militernya di Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, Inggris. Kelulusan baru diperolehnya dari tempat tersebut pada 1979. Setelah itu, ia berkiprah di angkatan udara UEA.
Pada 1981, Mohammed bin Zayed Al Nahyan menikah dengan Sheikha Salama binti Hamdan bin Mohammed Al Nahyan.
Kemudian, memperoleh anak sebanyak 9 orang. Di antaranya ada empat laki-laki dan lima orang perempuan.
Menjadi Putra Mahkota Abu Dhabi dan Dilantik sebagai Presiden UEA
Berdasarkan catatan situs Britannica, pada 2004 Mohammed menjadi putra mahkota Abu Dhabi. Hal ini bersamaan waktunya dengan pengangkatan Sheikh Khalifa, saudara Mohammed, sebagai emirat (penguasa) Abu Dhabi.
Berlanjut pada 2005, Mohammed diangkat menjadi Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA. Setelah itu, perannya dalam kehidupan UEA terlihat jelas. Pada 2014 misalnya, ia membantu mengawasi peluncuran Wajib Militer UEA.
Kemudian, ikut serta menyokong perkembangan infrastruktur dan ekonomi Abu Dhabi pada 2018. Hal itu dilihat dari program yang diluncurkan olehnya melalui anggaran sebesar 50 miliar Dirham.
Setelah saudara kandungnya meninggal pada Mei 2022 lalu, Mohammed pun dipilih sebagai presiden UEA. Pihak yang memilihnya kala itu adalah Dewan Tertinggi Federal Uni Emirat Arab.
Untuk tanggal tepatnya, Mohammed bin Zayed Al Nahyan dilantik menjadi Presiden UEA pada 14 Mei 2022. Semenjak saat itu, ia sempat menjalankan beberapa tugas penting sebagai pemegang pemerintahan UEA.
Khususnya di Indonesia, ia sempat menghadiri acara peresmian Masjid Sheikh Zayed Surakarta. Masjid ini adalah hadiah dari pemerintah UEA untuk negara Indonesia.
“Selain meresmikan Masjid Sheikh Al Zayed, Jokowi dan Mohammed Bin Zayed juga menanam pohon sala di pekarangan masjid. Dalam prosesi itu, keduanya meletakkan tanah dan menuangkan air ke lubang yang sudah ditanami dengan bibit pohon tersebut,” dilansir dari Antaranews.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno