tirto.id - Salah satu jenis kanker yang paling populer adalah kanker payudara. Angka pengidapnya salah satu yang paling tinggi. Di Amerika Serikat, satu dari delapan perempuan mengidap kanker jenis ini. Setiap tahunnya, sekitar 220 ribu perempuan diperkirakan mengidap kanker payudara dengan catatan sekitar 40 ribunya terancam mati. Setiap menit, setidaknya ada satu orang perempuan yang meninggal di Amerika Serikat karena penyakit ini. Membuatnya jadi pembunuh perempuan paling banyak nomor dua.
Tak hanya menyerang perempuan, diperkirakan 1 dari seribu pria juga mengidap kanker payudara. Sementara setiap 19 detik, satu orang di dunia didiagnosis kanker payudara. Fakta-fakta yang dirangkum situs dosomething.org ini agaknya cukup untuk mengingatkan kita tentang bahayanya kanker payudara.
Setidaknya agar kita menjauhi pola-pola hidup yang dapat memicu munculnya zat-zat penyebab kanker alias karsinogen, yang tentu bisa berhilir pada kematian. Mengapa? Sebab salah satu penyebab terbesar munculnya kanker adalah gaya hidup. Ada pula faktor-faktor lain penyebab kanker seperti genetik.
Kabar duka teranyar akibat kanker payudara datang dari tanah air. Pesinetron Renita Sukardi meninggal akibat kanker payudara stadium IIIB—kondisi ketika tumor (benjolan) telah tumbuh ke dalam dinding dada atau kulit di sekitar payudara, bahkan jika kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening. Tapi, bukan berarti di tahap ini kanker belum menyebar, sebab dalam kasus Renita, kanker justru telah menjalar ke paru-paru dan jantung yang membuatnya susah bernapas.
Menurut WebMD, salah satu situs kesehatan AS, tahap-tahap kanker payudara terdiri dari 4 stadium, mulai dari 0 hingga 4. Tahap I hingga III bahkan dibagi lagi jadi beberapa jenis. Mengetahui arti dari tahap-tahap ini jadi penting, sebab kanker payudara sukar untuk didiagnosis karena gejala-gejalanya yang mirip dengan penyakit-penyakit lain. Artinya, seseorang bisa saja baru mengetahui mengidap kanker ketika ia sudah di tahap III atau bahkan IV.
Tahap 0 merupakan tahap awal ketika kanker terdiagnosis di dalam saluran payudara atau kelenjar susu, dan belum menyebar ke manapun atau mengganas. Di tahap ini, kemungkinan seseorang untuk sembuh jauh lebih besar sebab banyak penanganan yang dapat dilakukan.
Berikutnya disebut Tahap I, fase ketika kanker payudara disebut invasif, atau telah rusak dan gampang menyerang jaringan yang sehat. Tahap satu memiliki dua jenis diagnosis, disebut Tahap IA dan Tahap IB. Pada Tahap IA, kanker telah menyebar ke dalam jaringan lemak payudara. Jika pengidap punya tumor atau benjolan di payudaranya, ukurannya pasti sudah lebih kecil—tidak lebih besar dari biji kacang, atau mungkin sudah hilang sama sekali.
Benjolan sendiri jadi salah satu gejala yang muncul pada payudara pengidap, meski 8 dari 10 benjolan yang ada di payudara perempuan bukanlah kanker, melainkan kista atau daging tumbuh yang sering muncul pada siklus menstruasi wanita. Pada tahap IB, beberapa sel kanker, mungkin dalam jumlah kecil, sudah masuk ke dalam kelenjar getah bening.
Sementara Tahap II adalah fase ketika kanker telah tumbuh, menyebar, atau keduanya. Seperti Tahap I, tahap ini juga punya dua jenis. Tahap IIA adalah kondisi ketika tumor (benjolan) masih ada, kemungkinan sudah makin kecil atau hilang sama sekali. Tahap ini juga berarti kemungkinan sel kanker tidak ditemukan di kelenjar getah bening, atau malah sudah tersebar ke jaringan lain. Sedangkan, Tahap IIB, tumor di payudara lebih besar—mungkin seukuran kenari atau sebesar biji jeruk nipis. Bisa jadi sel kanker ada di kelenjar gatah bening atau tidak.
Pada Tahap III, kanker belum menyebar ke tulang atau organ, tapi artinya ia sudah lebih ganas, dan lebih sulit untuk dilawan. Tahap ini punya tiga jenis. Selain tahap IIIB seperti yang diderita Renita, tahap lainnya adalah Tahap IIIA dan Tahap IIIC.
Tahap IIIA berarti kanker telah ditemukan sampai sembilan ruas kelenjar getah bening yang membentuk rantai dari ketiak Anda ke tulang selangka. Dalam beberapa kasus ada benjolan besar pada payudara, namun tidak pada kasus lainnya. Sementara Tahap IIIC berarti kanker telah ditemukan di 10 atau lebih kelenjar getah bening, atau telah menyebar di atas atau di bawah tulang selangka.
Tahap terakhir, Tahap IV, adalah yang paling parah. Sel-sel kanker payudara telah menyebar jauh dari payudara dan kelenjar getah bening. Tempat yang paling umum adalah tulang, paru-paru, hati, dan otak. Tahap ini digambarkan sebagai “metastatik,” yang berarti telah menyebar ke luar daerah tubuh jauh dari tempat ia pertama kali ditemukan.
Menurut statistik National Cancer Institute, pengidap kanker payudara punya kesempatan hidup rata-rata lima tahun setelah terdiagnosis. Semakin kecil tahap seseorang didiagnosis, semakin besar kemungkinannya bertahan hidup lebih lama. Namun, prediksi ini bukanlah sebuah keniscayaan, sebab banyak kasus yang mencatat pengidap kanker ini bisa bertahan hidup lebih lama dan bahkan lepas dari kanker.
Dalam statistik tersebut, kemungkinan orang-orang yang sudah terdiagnosis di Tahap 0 dan I punya kesempatan bertahan hingga 100 persen. Sementara Tahap II sebesar 93 persen, dan Tahap III sebesar 72 persen. Sedangkan Tahap IV hanya 22 persen.
Selain jaga-jaga gaya hidup, pemeriksaan kesehatan payudara secara rutin adalah salah satu cara ampuh mewanti-wanti terdiagnosis kanker payudara di stadium-stadium gawat.
Penulis: Aulia Adam
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti