tirto.id - Sebanyak 900 migran berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai di lepas pantai Sabratha, Libya Barat, Jumat (16/6/2017). Juru Bicara Angkatan Laut Libya, Ayoub Qassem mengatakan penjaga pantai yang berpatroli di Kota Zawiya bergerak menuju Sabratha dan menyelamatkan 900 migran yang naik lima perahu, termasuk 98 perempuan dan 25 anak.
"Mereka diselamatkan tujuh mil di lepas pantai Sabratha," kata Ayoub dikutip dari Antara.
Ayoub menyatakan migran itu berasal dari Afrika dan Arab, termasuk tiga warga negara Libya.
Ia juga mengatakan perahu karet tersebut dilubangi dan ditenggelamkan, dan satu perahu besar dari kayu tak memiliki mesin juga ikut ditenggelamkan. Menurut Ayoub, operasi penyelamatan itu berlangsung lebih dari tujuh jam.
Untuk diketahui, Kota Pantai Sabratha, yang berada 75 kilometer dari Tripoli, adalah salah satu tempat keberangkatan imigran gelap paling sibuk di Libya.
Penjaga Pantai Italia mengumumkan lebih dari 1.000 migran berhasil diselamatkan pada Kamis dari sembilan perahu kayu dan karet di lepas pantai Libya.
Organisasi Internasional bagi Migrasi mengatakan bahwa sepanjang tahun ini, ada sekitar 9.111 migran telah diselamatkan di perairan Libya. Hal itu terjadi karena kekacauan dan kondisi yang tidak aman, Libya telah menjadi tempat utama keberangkatan imigran gelap.
Penyelundup memanfaatkan situasi di negeri tersebut untuk mengirim ribuan migran melalui Laut Tengah menuju Eropa, banyak di antara mereka tewas-tenggelam dalam perjalanan mereka.
Sebelumnya, Libya telah meminta Uni Eropa untuk menyediakan kapal dan radar guna membantu pasukan negara itu menghentikan penyelundupan migran menyeberangi Laut Tengah, kata sejumlah sumber di Brussel. Namun, sumber-sumber itu mengatakan Uni Eropa tidak akan dapat memenuhi semua permintaan itu.
Kelompok negara-negara Eropa memberikan dukungan kepada pemerintahan Perdana Menteri Libya Fayez Seraj untuk mengambil kendali setelah bertahun-tahun dilanda kerusuhan dan bentrokan.
Sebagai imbalannya, Uni Eropa menginginkan Seraj membantu mencegah para pengungsi dan migran Afrika berangkat dari perairan Libya menuju Eropa.
Uni Eropa sudah mulai memberikan pelatihan bagi para penjaga pantai Libya untuk menyergap kapal-kapal penyelundup serta memulangkan mereka kembali ke Libya.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto