Menuju konten utama

Penilaian Tiga Ketua Tim Sukses Pilkada DKI Atas Hasil Debat

Tiga ketua tim sukses kandidat gubernur DKI Jakarta mengaku puas dengan penampilan jagoannya masing-masing.

Penilaian Tiga Ketua Tim Sukses Pilkada DKI Atas Hasil Debat
Tiga pasangan calon kandidat Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta memberikan salam seusai Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). Tirto.ID/Andrey Gromico

tirto.id - Ketiga pasangan calon dan calon wakil gubernur DKI Jakarta telah melaksanakan debat pertama KPUD DKI Jakarta, Jumat (13/1/2017). Peta suara pendukung pun diprediksi berubah setelah debat. Lalu, bagaimana tanggapan para pimpinan tim sukses setelah melihat hasil debat Jumat ini?

Ketua Tim Pemenangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni Nachrowi Ramli tidak mementingkan masalah menang-kalah dalam Pilkada DKI Jakarta. Pria yang akrab disapa Nara ini menjelaskan, materi yang disampaikan pasangan dari koalisi Cikeas itu diklaim bukan untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta, tetapi untuk perjuangan rakyat Jakarta.

"Kita berjuang buat rakyat. Kita bukan pingin jadi gubernur. Kita ingin jadi pembela rakyat," tegas Nara saat ditemui usai debat kepada Tirto, Jumat (13/1/2017).

Pria yang akrab disapa Nara itu melihat, Agus-Sylvi berhasil memanfaatkan momen debat dengan baik. Ia melihat paslon nomor 1 telah menggunakan momen debat sebagai alat untuk menyampaikan gagasan-gagasan dan program Agus-Sylvi kepada publik. Agus maupun Sylvi berhasil menyampaikan gagasan dan program Agus-Sylvi apabila memenangkan Pilkada DKI Jakarta dalam pelaksanaan debat.

Pria yang akrab disapa Nara itu berpendapat, pertanyaan-pertanyaan lawan terhadap program-program Agus-Sylvi bukan sebuah serangan untuk menurunkan elektabilitas. Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta itu menilai, pertanyaan para kompetitor lain sebagai materi pendalaman atas gagasan-gagasan mereka.

Melihat dari pemaparan dan pelaksanaan debat, Nara optimis akan ada pergerakan suara kepada Agus-Sylvi. Dirinya semakin optimis Agus-Sylvi dapat memenangkan Pilkada DKI Jakarta satu putaran.

"Insya Allah," ujar Nara singkat.

Sementara Ketua Timses Ahok-Djarot Prasetyo Edi Marsudi tidak memberi banyak catatan dalam debat tadi. Ia mempersilahkan masyarakat menilai sendiri hasil debat tadi.

"Masyarakat sudah bisa menilai lah mana yang menguasai apa yang dikatakan panelis tadi," tutur Prasetyo saat ditemui tirto usai debat.

Prasetyo menerangkan, Jakarta sudah banyak berubah di tangan Ahok-Djarot. Ketua Umum DPRD DKI Jakarta ini mengklaim Jakarta sekarang sudah banyak berubah dari pembangunannya, dan karakter manusianya. Bahkan, Ahok-Djarot dinilai telah memanusiakan orang-orang yang direlokasi selama ini.

Prasetyo menilai kedua kandidat telah memaparkan gagasan dengan baik. Ia mempersilahkan masyarakat menilai kandidat yang cocok. Meskipun optimis satu putaran, ia mempersilahkan masyarakat yang memutuskan satu putaran atau tidak.

"Saya kira gak ada masalah. Biarkan masyarakat yang memilih Agus, Anies dan Ahok," ujar Prasetyo.

Pendapat berbeda muncul dari Ketua Timses Anies-Sandi Mardani Ali Sera. Mardani justru memprediksi Pilkada DKI Jakarta dapat dilalui Anies-Sandi dengan jalan dua putaran.

"Kali ini kita akan lihat tetap pasti akan ada 2 putaran," ujar Mardani kepada Tirto usai debat di Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Mardani melihat dari kesiapan para paslon dalam debat Jumat (13/1/2017) malam cukup matang. Ia melihat kapasitas, kemampuan, penguasaan materi para paslon sudah sangat matang. Para kandidat sudah berusaha menyampaikan materi dengan menyentuh akar masalah Jakarta. Para kandidat pun berusaha menyampaikan gagasan mereka untuk menyelesaikan masalah ibu kota.

"Nah di situ orang sudah melihat dan masyarakat bisa memahami bagaimana substansi debat itu betul-betul substasi dengan jawaban-jawaban yang terukur, jawaban-jawaban yang betul luar biasa dalam hal ini dan betul-betul menjadi sebuah daya tarik bagaimana pilkada itu dibangun dengan penuh edukasi dan penuh dengan kebersamaan," tutur Mardani.

Politikus PKS ini memprediksi hasil debat akan mempengaruhi suara swing voters. Sampai saat ini, berdasarkan hasil survei dari berbagai Lembaga survei, masih banyak pemilih yang belum menentukan sikap untuk hari pencoblosan. Dengan munculnya debat, masyarakat akan mencari kandidat yang terbaik. Debat juga dapat memunculkan sebuah isu baru yang bisa menyadarkan publik.

Akan tetapi, ia mengingatkan, perubahan suara masih mungkin terjadi karena masih ada dua acara debat lagi di masa depan. Dengan kata lain, perubahan suara masih mungkin terjadi hingga akhir masa debat. Oleh karena itu, ia memprediksi Pilkada DKI Jakarta dapat dimenangkan Anies-Sandi tidak dalam satu putaran.

"Pasti ada 2 putaran. 50 plus 1 agak berat," tutur Mardani.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI 2017 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zen RS