tirto.id - Wakil Gubernur DKI, Riza Patria mengatakan penggusuran Kampung Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara harus ditertibkan dan dirapikan agar tertata dengan baik.
Kemudian, penertiban kampung kumuh itu dilakukan agar pemandangan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara lebih menarik lagi.
"Terkait dengan penertiban, memang di situ [Kampung Bambu] kan kita harus rapikan, supaya lingkungannya baik, pemandangannya baik dan menarik. Supaya JIS yang berskala internasional ini betul-betul dapat dilihat secara luas, juga baik," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2022).
"Kita lihat dari berbagai sudut. JIS itu harus kita pastikan pemandangannya baik. Tidak bermaksud menggusur," tambahnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta itu mengatakan, korban gusuran Kampung Bambu dan Kampung Bayam yang memiliki hak akan direlokasi di rumah susun yang berada di sebelah JIS.
"Iya kan sudah mau selesai [Rusun JIS], insyaallah," ucapnya.
Namun untuk relokasi, kata Riza, akan diserahkan kepada Penjabat Gubernur Heru Budi Santoso.
"Kewenangan ada di Pj Gubernur, Pj Gubernur Pak Heru yang akan tahu langkah-langkah penanganan-penanganannya seperti apa ya. Setiap pemimpin punya cara masing-masing dalam rangka membangun kota Jakarta," ujarnya.
Zeva Siahaan (33), warga Kampung Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara menyatakan menolak penggusuran yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Warga menolak lantaran dana yang diberikan oleh pemerintah kepada warga tidak sesuai dan tak transparan.
"Saya sendiri nggak setuju karena dana yang dikasih kecil, cuma Rp2,9 juta, enggak sesuai sama yang dijanjikan Menteri PUPR waktu itu. Terus kelurahan juga enggak transparan," kata Zeva kepada Tirto di lokasi, Senin (10/10/2022).
PT KAI melakukan penggusuran bangunan rumah di Kampung Bambu guna mendukung pembangunan Stasiun KRL Temporary di Kawasan Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri