Menuju konten utama
IPS Geografi-Kurikulum Merdeka

Pengertian Pedosfer, Ciri-Ciri, Jenis dan Konsepnya

Pedosfer merupakan lapisan tanah yang menyelubungi permukaan bumi, apa saja ciri-cirinya?

Pengertian Pedosfer, Ciri-Ciri, Jenis dan Konsepnya
Ilustrasi Tanah. foto/Istockphoto

tirto.id - Pedosfer merupakan lapisan tanah permukaan bumi yang mengandung air, udara, hingga bahan-bahan mineral. Lapisan ini adalah bagian terluar kerak benua (litosfer).

Suharsono dan Triton Prawira Budi dalam jurnal Penajaman dan Kejelasan Objek Kajian dalam Disiplin Ilmu Geografi (2006), menuliskan bahwa pedosfer merupakan lapisan tanah, unsur hara, atau nutrisi yang menyelubungi permukaan bumi.

Unsur-unsur pembentuk pedosfer berasal dari batuan hasil pelapukan dan sisa-sisa bahan organik yang bercampur akibat adanya iklim, suhu, air, material batuan, organisme, hingga ketinggian suatu daerah.

Ilmu yang mempelajari tentang pedosfer, terkhusus tanah lebih dalam disebut dengan pedologi.

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X (2021) keluaran Kemendikbud dituliskan bahwa pedosfer atau tanah bagi manusia dimanfaatkan sebagai sumber daya alam yang penting.

Pemanfaatan tanah tersebut beragam, mulai dari pertanian, pemukiman, hingga perkebunan.

Ciri-ciri dan Jenis Pedosfer

Pedosfer (tanah) memiliki beberapa jenis di antara tanah vulkanis, tanah aluvial, tanah gambut, tanah latosol, tanah kapur, dan sebagainya.

Jenis tanah yang berbeda-beda ini mempengaruhi keragaman sumber daya alam dan jenis tanaman di suatu daerah.

Pedosfer memiliki beberapa sifat fisik (morfologis) seperti warna, tekstur, hingga struktur. Berikut ini beberapa ciri-ciri morfologi tanah beserta penjelasannya:

Warna Tanah

Warna tanah merupakan petunjuk sifat tanah yang paling mudah dipahami.

Dikutip dari buku Ilmu Tanah: Dasar-dasar dan Pengelolaan (2016) oleh Muhajir Utomo dkk, warna tanah dapat dijadikan indikator mengetahui tingkat kesuburan tanah, kandungan bahan organik, aerasi, dan drainasenya.

Tekstur Tanah

Tekstur tanah merupakan ciri dasar tanah yang tidak mudah diubah meskipun telah dimanipulasi.

Tekstur tanah berhubungan erat dengan pergerakan air dan zat pelarut, udara, pergerakan panas, berat volume tanah, luas permukaan spesifik hingga kemudahan tanah memadat.

Struktur Tanah

Struktur tanah adalah susunan butiran primer dan sekunder seperti pasir, debu, klei yang membentuk agregat-agregat satu sama lain dengan dibatasi bidang belah alami.

Struktur tanah dibungkus selaput tipis yang terdiri dari misel jamur dan humus.

Kerapatan Isi dan Berat Jenis Tanah

Jenis-jenis tanah memiliki tingkat kerapatan isi (volume tanah) yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Hal ini disebabkan beragamnya kandungan bahan organik tanah, tekstur, struktur, jenis tanah, kedalaman perakaran tanaman, hingga jenis fauna tanah.

Sementara itu, berat jenis tanah adalah berat massa tanah per satuan volume partikel tanah tanpa pori.

Berat jenis tanah berhubungan langsung dengan berat volume tanah, volume udara tanah, serta kecepatan sedimentasi partikel di dalam zat cair.

Aerasi dan Porositas Tanah

Aerasi tanah adalah tingkat pertukaran udara dalam tanah. Aerasi yang baik diperlukan bagi akar tanaman dan biota tanah yang memerlukan O2 untuk respirasi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi aerasi tanah seperti porositas tanah, suhu, kedalaman, dan pengelolaan tanah.

Sementara itu, porositas tanah adalah ukuran dan tingkat penyebaran pori-pori dalam tanah.

Susunan dan ukuran pori tanah mempengaruhi tingkat aerasi dan kemampuan tanah dalam menyediakan air.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno