tirto.id - Interaksi antar wilayah senantiasa akan berlangsung. Ada berbagai faktor yang mendorong hal tersebut. Mengapa interaksi antar wilayah perlu terjadi dan faktor pendukungnya?
Contoh interaksi antar wilayah di Indonesia salah satunya ditemukan pada aktivitas masyarakat pedesaan dengan perkotaan. Pergerakan penduduk terjadi dari desa dan kota, begitu pula sebaliknya.
Hal tersebut membuat interaksi antar wilayah berlangsung. Aspek yang mendasarinya cukup beragam seperti pemenuhan kebutuhan ekonomi dan sosialnya. Tingkah laku manusia seperti ini erat hubungannya dengan faktor-faktor geografi pada ruang bersangkutan.
Pengertian Interaksi Antar Wilayah di Desa dan Kota
Hubungan antara dua wilayah atau lebih yang menimbulkan gejala baru disebut interaksi wilayah. Interaksi ini menimbulkan hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih sehingga dapat memunculkan gejala, kenampakan atau permasalahan baru.
Mengutip E-Book Geografi Kelas XII (2009), istilah interaksi wilayah (spatial interaction) menurut Ullman, mencakup berbagai gerak mulai dari barang, penumpang, migran, uang informasi, sehingga konsepnya sama dengan geography of circulation.
Dengan demikian, interaksi wilayah tidak terbatas pada gerak pindah manusianya saja. Di sisi lain, interaksi antar wilayah melibatkan perpindahan barang hingga informasi yang menyertai tingkah laku manusia.
Interaksi wilayah salah satunya terjadi antara masyarakat di pedesaan dan perkotaan. Dari sinilah lantas terjadi interaksi antar wilayah karena setiap ruang saling bergantung satu dengan lainnya. Interaksi desa-kota menimbulkan hubungan timbal balik yang saling memengaruhi.
Faktor Pendorong yang Memengaruhi Interaksi Wilayah antar Desa dan Kota
Faktor apa saja yang mempengaruhi kekuatan interaksi desa dan kota? Mengutip modulGeografi SMA Kelas XII (2009), Edward Ullman mengemukakan bahwa ada tiga faktor utama yang mendasari atau memengaruhi timbulnya interaksi antar wilayah sebagai berikut:
1. Wilayah-wilayah yang Saling Melengkapi (Regional Complementarity)
Hubungan wilayah yang saling melengkapi dimungkinkan karena adanya perbedaan wilayah dalam ketersediaan dan kemampuan sumber daya.Namun, akan ada wilayah yang surplus, sedangkan wilayah lain mengalami kekurangan sumber daya seperti hasil tambang, hutan, pertanian, barang industri, dan sebagainya. Keadaan ini mendorong terjadinya interaksi yang didasarkan saling membutuhkan.
2. Kesempatan untuk Saling Berintervensi (Intervening Opportunity)
Kesempatan berinvestasi merupakan suatu kemungkinan perantara yang dapat menghambat timbulnya interaksi antar wilayah atau dapat menimbulkan suatu persaingan antar wilayah.Secara potensial antara wilayah A dan B sangat mungkin terjadi hubungan timbal balik, sebab A kelebihan sumber daya X dan kekurangan sumber daya Y, sedangkan keadaan di B sebaliknya.
Akan tetapi, karena kebutuhan masing-masing wilayah itu secara langsung telah dipenuhi oleh wilayah C, maka interaksi antara wilayah A dan B menjadi lemah.
Dalam hal ini wilayah C berperan sebagai alternatif pengganti suatu sumber daya bagi wilayah A atau wilayah B.
3. Kemudahan Transfer atau Pemindahan dalam Ruang (Spatial Transfer Ability)
Faktor lain yang mempengaruhi pola interaksi antarwilayah ialah adanya kemudahan pemindahan dalam ruang, baik proses pemindahan manusia, barang, maupun informasi.- Kemudahan pemindahan dalam ruang sangat bergantung pada hal-hal berikut:
- Jarak mutlak dan relatif antar wilayah;
- Biaya angkut atau transportasi untuk memindahkan manusia, barang, dan informasi dari satu tempat ke tempat lain;
- Kemudahan dan kelancaran prasarana transportasi antarwilayah, seperti kondisi jalan, relief wilayah, jumlah kendaraan sebagai sarana transportasi, dan sebagainya.
Apa saja Contoh Interaksi Antar Wilayah?
Contoh interaksi antar wilayah dalam konteks antara desa dengan kota, terjadi pada beragam aktivitas. Misalnya seperti berikut:
- Desa menjadi lumbung beras karena sebagai produsen utama. Desa lantas mendistribusikannya ke kota agar kebutuhan pangan di sana terpenuhi.
- Desa menjadi produsen gula merah. Gula ini dibawa ke kota untuk dijual di sana.
- Kota menjadi pusat dari industri seperti tekstil hingga elektronik. Barang-barang tersebut lantas didistribusikan ke banyak wilayah, termasuk desa, untuk dijual.
- Ada banyak barang modal di kota yang dibutuhkan petani di desa untuk kebutuhan pertanian seperti pupuk, traktor, dan lainnya. Hal ini akan membuat petani di desa memesan produk dari kota.
Mengapa Interaksi Antar Wilayah Perlu Terjadi?
Alasan interaksi antar wilayah perlu terjadi yaitu tidak lepas dari faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Misalnya sebuah wilayah tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, maka perlu melakukan upaya untuk mengatasinya. Orang-orang di wilayah tersebut harus mencukupinya dengan berinteraksi dengan wilayah lain.
Ruang satu dengan lainnya akhirnya akan saling melengkapi. Hal itu akan turut diikuti dengan pergerakan manusia, barang, sampai transfer kemampuan. Hal ini menjadikan interaksi antar wilayah mampu memengaruhi keadaan tiap ruang.
Secara umum, interaksi antar wilayah seperti desa dan kota memberikan pengaruh positif seperti berikut:
- Terpenuhinya kebutuhan desa dan kota, meliputi produk dan bahan baku yang mendukung proses pembangunan;
- Terpenuhinya kebutuhan terampil baik bagi desa maupun kota. Desa menghasilkan tenaga kerja bagi industri di kota, sedangkan kota menghasilkan tenaga terdidik yang berperan dalam kemajuan desa;
- Berlangsungnya proses pembangunan yang seimbang antara desa dan kota.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Maria Ulfa
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar