Menuju konten utama

Bagaimana Pola Interaksi Manusia dalam Memengaruhi Ekosistem

Interaksi manusia dengan lingkungan alamnya dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu interaksi eksploitasi dan adaptasi.

Bagaimana Pola Interaksi Manusia dalam Memengaruhi Ekosistem
Sejumlah relawan menanam bibit mangrove di area hutan mangrove Lantebung di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/10/2021).ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/hp.

tirto.id - Ekosistem merupakan lingkungan yang meliputi segala organisme di dalamnya dan faktor-faktor abiotik yang saling berinteraksi atau suatu komunitas dengan lingkungan fisiknya.

Dilansir dari Modul Belajar Mandiri Ekosistem, ekosistem dapat tercipta dalam berbagai ukuran selagi memiliki komponen pokok yaitu biotik dan abiotik yang saling bekerja sama untuk mencapai kemantapan fungsional.

Salah satu keuntungan paling besar dari ekologi ekosistem adalah aliran energi dan siklus nutrien di mana komunitas dan populasi di dalamnya dapat diperbandingkan satu sama lain di dalam tingkatan trofik tertentu.

Pola Interaksi Manusia dalam Memengaruhi Ekosistem

Makhluk hidup yang tinggal di dalam sebuah ekosistem akan melakukan hubungan timbal balik dengan segala sesuatu di lingkungannya yang disebut habitat. Terdapat dua jenis habitat yaitu habitat aquatik (sungai, danau, dan laut) dan habitat terestrial atau daratan.

Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya ini biasa terjadi karena makhluk hidup tersebut mengambil sesuatu dari lingkungannya seperti makanan, minuman, dan tempat tinggal.

Dilansir dari Modul Belajar Mandiri Manusia, Tempat, dan Lingkungan, manusia merupakan makhluk yang dibekali akal dan pikiran yang membuat manusia memiliki kemampuan tentang hubungan timbal balik terutama terhadap lingkungan alam tempat mereka tinggal.

Manusia mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri serta memanfaatkan lingkungan alam demi bertahan hidup. Interaksi manusia dalam lingkungannya bukan hanya terhadap individu dan kelompok tertentu saja tetapi juga terhadap lingkungan alam dan ekosistem.

Interaksi timbal balik tersebut bisa memengaruhi ekosistem dan menimbulkan beberapa permasalahan yang disebut dinamika interaksi.

Dalam interaksi manusia dengan lingkungan alam, manusia berusaha untuk memanfaatkan lingkungan alam demi kesejahteraan manusia.

Beberapa di antaranya adalah pemanfaatan hutan, sungai, laut, gunung, tambang, dan lain sebagainya.

Pemanfaatan yang dilakukan secara terus menerut ini harus dijaga keseimbangannya agar bisa digunakan terus menerus hingga generasi-generasi berikutnya.

Jenis-Jenis Interaksi Manusia dan Lingkungan

Interaksi manusia dengan lingkungan alamnya dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu interaksi yang bersifat mendominasi atau eksploitasi, dan interaksi yang bersifat adaptasi.

Contoh interaksi yang bersifat eksploitasi adalah pembuatan kanal untuk mengatasi banjir, pembabatan hutan untuk pembangunan pemukiman dan jalan raya, pembuatan waduk, penggalian bukit untuk membuat terowongan, dan modifikasi cuaca.

Sementara interaksi yang bersifat adaptasi antara lain adalah menggunakan pakaian tebal di tempat yang dingin, penyesuaian pertanian terhadap cuaca, dan penggunaan angin darat dan laut saat berlayar.

Interaksi manusia dengan lingkungan alam yang bersifat eksploitasi dapat berdampak pada ekosistem dan kehidupan manusia itu sendiri.

Dilansir dari Buku IPA SMP Kemdikbud, salah seorang penulis terkemuka di abad ke-10 M, Qusta Ibnu Luqa mengemukakan isu lingkungan terkait penyakit menular.

Dalam tulisannya, ia menjelasakan hubungan antara penyakit menular dengan polusi lingkungan yang berasal dari bumi dan disebabkan oleh interaksi manusia yang bersifat eksploitasi.

Selain itu, pemanfaatan alam secara terus menerus tanpa memikirkan keberlangsungan dan keseimbangan juga akan menimbulkan kelangkaan sumber daya alam yang berdampak pada masa depan manusia itu sendiri.

Beberapa hal seperti kekurangan air bersih, hutan gundul, kelangkaan minyak bumi, dan polusi udara merupakan hasil dari interaksi manusia yang eksploitatif dan berdampak buruk pada kehidupan manusia itu sendiri.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Maria Ulfa