Menuju konten utama
Libur Nataru 2022

Pengelola Wisata Diimbau Patuh Prokes COVID-19 & PeduliLindungi

Pengelola destinasi wisata diimbau disiplin menerapkan prokes COVID-19 dan aplikasi PeduliLindungi selama libur Nataru.

Pengelola Wisata Diimbau Patuh Prokes COVID-19 & PeduliLindungi
Pengunjung memindai kode batang sertifikat vaksin COVID-19 menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat berkunjung di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (30/9/2021). COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.

tirto.id - Libur Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022 jangan sampai memicu gelombang baru virus Corona. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meminta kepada para pengelola destinasi wisata untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 dan aplikasi PeduliLindungi.

“Dalam libur Nataru (Natal dan Tahun Baru), jangan sampai momentum ini memicu kasus baru,” pesan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Fadjar Hutomo, dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (28/10/2021).

“Kami mengimbau agar kita sama-sama meyakinkan untuk tetap saling menjaga bangsa ini agar pandemi tidak berkelanjutan, untuk itu perlu kedisiplinan bersama,” lanjutnya.

Fadjar Hutomo menambahkan, saat ini Indonesia boleh dibilang berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19, salah satunya dengan tetap disiplin menerapkan prokes yang ketat dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Maka, kondisi ini harus dijaga agar tidak terjadi gelombang baru COVID-19.

Menurut Fadjar Hutomo, yang paling utama adalah komitmen dari semua pihak untuk melaksanakan prokes COVID-19 sesuai aturan. Adapun penggunaan aplikasi PeduliLindungi hanya untuk melakukan testing (pemeriksaan dini), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).

“Pengendalian terhadap kesehatan dan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dalam hal pembukaan usaha harus seimbang seperti halnya berkendara. Kapan harus injak gas dan kapan harus injak rem,” papar Fadjar Hutomo.

Kemenparekraf berharap seluruh stakeholder pariwisata nasional benar-benar menjalankan prokes, termasuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai langkah antisipasi kunjungan wisatawan selama masa Nataru nanti.

“Jika tidak komitmen, salah satu konsekuensi terburuknya ialah akan ditutup kembali kegiatan usaha yang saat ini sudah mulai berjalan,” tutup Fadjar Hutomo.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta kepada seluruh kepala daerah untuk mengelola dan mengatur dengan baik libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang berpotensi menimbulkan peningkatan kerumunan dan mobilitas masyarakat.

"Saya minta betul-betul agar dikelola, diatur, sehingga Natal dan tahun baru ini berjalan dengan tidak ada kerumunan," kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/10/2021).

"Semua provinsi, semua kabupaten dan kota harus mengingatkan warganya agar Natal dan Tahun Baru ini lebih baik tidak bepergian ke mana-mana. Kita harapkan Natal dan Tahun Baru bisa kita kelola secara baik, karena hampir semua ahli epidemiologi takut bahwa yang memicu gelombang ketiga nanti ada di Natal dan Tahun Baru,” imbuh presiden.

"Saya harapkan semuanya dirancang, direncanakan secara rinci sesuai kondisi masyarakat setempat, menghargai norma-norma yang ada. Tetapi sekali lagi, tetap sesuai dengan protokol kesehatan dengan gas dan rem yang dinamis, selalu waspada, siap siaga, cepat bertindak, itu yang terus harus kita jaga," tutupnya.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait PROKES COVID-19 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Yantina Debora