Menuju konten utama

Penerimaan Pajak September 2020 Turun 16,9 Persen

Penerimaan pajak pada September 2020 hanya Rp750,6 triliun atau setara 62,6 persen dari target Rp1.198,8 triliun.

Penerimaan Pajak September 2020 Turun 16,9 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani berjalan memasuki ruangan untuk mengikuti rapat kerja tertutup dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/7/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat penerimaan pajak per September 2020 mengalami penurunan 16,9 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Realisasinya hanya mencapai Rp750,6 triliun atau setara 62,6 persen dari target Rp1.198,8 triliun.

Angka ini jauh memburuk dari posisi yang sama di tahun 2019. Kala itu penerimaan pajak masih tumbuh 0,2 persen yoy.

Turunnya penerimaan pajak ini antara lain disebabkan penerimaan PPh Migas yang terkontraksi 45,3 persen yoy. Realisasi per September 2020 hanya menyentuh Rp23,6 triliun dari target Rp31,9 triliun, turun dari periode yang sama di 2019 yang mencapai Rp43,2 triliun.

“Penerimaan pajak secara tren menunjukan adanya perbaikan sesudah kontraksi dalam. Kontraksinya makin lama makin rendah,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KITA, Senin (19/10/2020).

PPh non migas juga turun 16,9 persen. Realisasinya hanya Rp418,2 triliun dari target Rp638,5 triliun di September 2020. Angka itu lebih rendah dari periode yang sama di 2019 Rp503,3 triliun.

Pajak pertambahan nilai (PPN) turun 13,6 persen. Realisasinya September 2020 Rp290,3 triliun dari target Rp507,5 triliun. Realisasi ini lebih rendah dari capaian September 2019 Rp336,1 triliun.

Sejumlah pos pajak yang turun sepanjang Januari-September 2020 yoy, antara lain PPh Badan turun 30,40 persen seiring pemberlakuan penurunan tarif PPh dari 25 persen ke 23 persen. Lalu PPN dalam negeri 9,42 persen yoy. PPh 22 impor turun 41,94 persen yoy dan PPN impor turun 17,97 persen yoy.

Sementara itu pajak perdagangan internasional juga mencatatkan kontraksi pertumbuhan alias penurunan. Bea masuk turun 9,6 persen yoy. Realisasi September 2020 hanya Rp24,3 triliun lebih rendah dari September 2019 yang mencapai Rp26,8 triliun.

Bea keluar juga sama, turun 2,4 persen yoy. Realisasinya hanya Rp2,2 triliun turun tipis dari September 2019 yang mencapai Rp2,3 triliun.

Di samping penerimaan pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor sumber daya alam turun 33,5 persen yoy. Realisasinya hanya Rp72,9 triliun padahal per September 2019 lalu sempat mencapai Rp109,5 triliun.

Penurunan terjadi baik di SDA Migas maupun SDA non migas. Keduanya turun 37,4 persen dan 19,6 persen yoy seiring rendahnya harga komoditas rata-rata yaitu minyak mentah Indonesia (ICP) dan Harga Batubara Acuan (HBA).

Baca juga artikel terkait PENERIMAAN PAJAK atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan