Menuju konten utama
Realisasi APBN

Pendapatan Negara Diprediksi Tembus Rp2.436,9 Triliun di Akhir 2022

Sri Mulyani sebut pendapatan negara mencapai Rp2.436,9 triliun ini sama dengan 107,5 persen dari Perpres yang sudah naik.

Pendapatan Negara Diprediksi Tembus Rp2.436,9 Triliun di Akhir 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komite IV DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022). . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

tirto.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pendapatan negara sampai akhir tahun akan melonjak signifikan mencapai Rp2.436,9 triliun. Kenaikan tersebut didukung oleh pemulihan ekonomi serta kenaikan berbagai harga komoditas di pasar global.

“Pendapatan negara mencapai Rp2.436,9 triliun ini 107,5 persen dari Perpres yang sudah naik. Jadi Perpres sendiri sudah naik lebih dari Rp400 triliun, ini masih akan tembus di atas itu, yaitu 107,5 persen atau tumbuh 21,2 persen," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Jumat (1/7/2022).

Pendapatan negara tersebut, terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp1.608,1 triliun atau tumbuh 25,8 persen, penerimaan kepabeanan dan cukai Rp316,8 triliun atau tumbuh 17,7 persen, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp510,9 triliun atau tumbuh 11,4 persen.

Di sisi lain, belanja negara juga diprediksi meningkat hingga Rp3.169,1 triliun atau 106,1 persen dari Rp3.106,4 triliun dalam Perpres 98/2022, serta tumbuh 13,7 persen. Padahal belanja negara dalam Perpres sudah naik dari pagu awal APBN 2022 sebesar Rp2.714,2 triliun.

“Jadi total belanja negara tahun ini mencapai Rp3.169 triliun ini jauh, jauh lebih besar dari APBN awal yang hanya menganggarkan Rp2.714 triliun. Jadi ini adalah cerita untuk tadi memberikan selimut atau bantalan untuk melindungi masyarakat kita dari guncangan," ungkapnya.

Belanja negara terdiri dari belanja kementerian atau lembaga (K/L) sebesar Rp1.032,5 triliun atau turun 13,3 persen. Sedangkan belanja non K/L Rp1.337,5 triliun atau tumbuh 65,2 persen didorong untuk kenaikan belanja subsidi sebesar Rp284,6 triliun dan kompensasi BBM dan listrik Rp293,5 triliun.

“Untuk transfer ke daerah dan dana desa akan kita jaga sesuai yang kita anggarkan, sehingga pemerintah daerah kita harapkan tetap stabil dan bisa melaksanakan program-program di daerah,” kata dia.

Baca juga artikel terkait APBN 2022 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz