tirto.id - Pemprov DKI Jakarta menggelar simulasi bencana gempa dan kebakaran di Komplek Balai Kota, Jakarta Pusat. Hal itu ditandai dengan datangnya puluhan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan 6 unit mobil pemadam kebakaran dan unit mobil Bronto Skylift.
Sekitar pukul 10.15 WIB, para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov berhamburan keluar dan berkumpul di halaman Balai Kota. Setelah para PNS keluar, mobil pemadam kebakaran mulai menyemprotkan air ke arah gedung blok G, komplek Balai Kota.
"Ini kegiatan dalam rangka tanggap bencana. Ini secara menyeluruh, harusnya kemarin. Karena kemarin ada event yang ada empat duta besar jadi kami laksanakan hari ini," kata Kepala Biro Umum DKI Jakarta Firmansyah di Balai Kota, Jumat (27/4/2018).
Firmansyah menyampaikan, simulasi itu dilakukan untuk mengantisipasi kepanikan PNS di lingkungan Balai Kota ketika bencana gempa atau kebakaran terjadi sewaktu-waktu.
"Ini sebenarnya gerakan nasional harusnya kemarin. Tapi ini juga akan kami laksanakan minimal setahun 2 kali," imbuh Firmansyah.
Saat memberikan arahan kepada para PNS, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa Jakarta merupakan kota yang sangat rawan terhadap bencana baik gempa maupun kebakaran. Lantaran itulah, kata dia, para pegawai Pemprov harus bersikap sigap, tanggap, dan galang.
"Bencana tak pernah direncanakan datang. Tiba-tiba. Tak ada yang bisa prediksi gempa. Karena itu kesadaran tentang bencana wajib dimiliki," jelas Anies.
Simulasi gempa dan kebakaran hari ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi para PNS. Mereka dapat bersikap sigap dan tanggap dalam menghadapi gempa seperti yang terjadi di Jakarta pada 23 Januari silam.
"Kalau sudah sigap dan tanggap, kami galang. Galang apa? Rekan-rekan kita, saudara-saudara kita yang lainnya," ujar Anies kepada para pegawai di Balai Kota.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari