tirto.id - Dinas Perindustrian dan Energi (PE) Pemerintah Provinsi DKI jakarta belum mencapai target pembangunan 1330 sumur resapan air pada 2019. Dinas PE DKI baru membangun 500 sumur resapan hingga pertengahan Desember ini.
"Kalau yang sudah dibangun sekitar 500. Tapi kira-kira lebih karena masih di rekap juga," kata Kepala Dinas PE Ricky Marojahan di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Ricky berdalih Pemprov DKI baru mulai bekerja setelah selesai proses lelang pada Oktober kemarin. Ia tak bisa memastikan apakah target pembangunan sumur resapan tahun ini akan tercapai. Sementara saat ini sudah memasuki musim hujan yang berpotensi banjir.
"Saya juga belum tahu. Cuman saya minta teman-teman kerja terus-terusan nih. Kami berusaha sebanyak-banyaknya," ucapnya.
Ricky menjelaskan sejumlah titik yang telah dipasang sumur resapan diantaranya Kantor Walikota, Kecamatan, Masjid Sunda Kelapa, dan beberapa daerah lainnya. Titik paling banyak di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
"Di Masjid Sunda Kelapa itu kami bikin proyek, bentuk penggunaan air sisa wudhu, nanti kami tampung ke dalam tanah, lalu kami gunakan lagi untuk menyiram tanaman," kata dia.
Ricky menerangkan pembuatan sumur resapan bertujuan untuk konservasi tanah dan juga resapan air ke tanah. Namun tujuan utamanya kata dia, bukan untuk penanggulangan banjir.
"Itu [Penanggulangan banjir] fungsi tambahan lah. Naturalisasi memang tetap perlu, tapi sumur resapan juga bisa membantu. Memang kombinasi lah dalam menanggulangi banjir," ujarnya
Dia mengklaim sumur resapan cukup efektif untuk menanggulangi banjir. Akan tetapi harus dalam jumlah yang banyak.
"Makanya masyarakat juga mesti partisipasi terlibat membuat sumur resapan sendiri," imbuhnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan