tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan banjir yang terjadi di beberapa titik ibu kota lantaran curah hujan tinggi namun minim resapan air.
"Pertama curah hujan tinggi, air ngantri terlalu lama, volume air banyak, tapi tidak sebanding dengan mulut-mulut tali air menuju ke saluran penghubung," kata Kepala BPBD DKI Jakarta Subejo kepada wartawan, Rabu (18/12/2019).
Dia menambahkan sampah yang menumpuk juga mengakibatkan selokan menjadi tersumbat.
Untuk mengatasai masalah itu, Subejo mengatakan BPBD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperbanyak resapan air. Namun ia tak merinci hal tersebut.
Selain itu, BPBD juga telah meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar bersiap-siap untuk mengantisipasi banjir susulan.
"Bertugas sesuai fungsi dan optimal. Kalau ada hujan, jangan sampai lama air ngantrinya," tuturnya.
Subejo mencatat ada 25 lokasi rawan banjir di DKI Jakarta. Ia mengatakan daerah tersebut antara lain Bantaran Kali Ciliwung, Petogogan, dan daerah-daerah lainnya.
Oleh karena itu, Subejo mengatakan Pemprov DKI Jakarta bakal melakukan kerja bakti pada Minggu 22 Desember besok. "Bahkan sekarang sudah ada tindak lanjut di titik genangan. Jadi fokus."
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan