Menuju konten utama

Pemilu Eropa 2019: Partai Brexit Dominasi Suara di Inggris

Partai Brexit kalahkan partai Konservatif dan Buruh dalam pemilu yang digelar di Inggirs.

Pemilu Eropa 2019: Partai Brexit Dominasi Suara di Inggris
Ilustrasi Inggris. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Partai Brexit mendominasi perolehan suara di Pemilu Parlemen Eropa 2019 di wilayah Britania Raya, sedangkan Partai Konservatif dan Partai Buruh "terpukul" dengan perolehan suara kurang dari 10 persen.

Pemimpin Partai Brexit, Nigel Farage mengatakan bahwa mereka siap menjadi partai utama dari Inggris yang bakal mengisi 751 kursi Parlemen Eropa 2019.

BBC melaporkan, partai Brexit memenangkan 29 kursi, Liberal Democrat 16 kursi, Partai Buruh 10 kursi, Greens 7 kursi, Tories 4, SNP 3, dan Plaid Cymru dan DUP masing-masing 1 kursi.

“Dengan pesan besar tetapi sederhana, yang telah dilanggar oleh dua partai, kami mengungguli mereka dengan adil dan dramatis,” kata Farage.

“Sistem dua partai tersebut sekarang melayani diri mereka sendiri. Saya pikir, mereka adalah penghalang modernisasi politik, … dan [nyatanya] kami mengungguli mereka,” tambahnya.

Hasil polling diumumkan di Inggris dan Wales pada Senin (27/5/2019), sementara Irlandia Utara dan Skotlandia akan mengumumkan hasilnya menyusul.

Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt yang berasal dari partai konservatif mengatakan bahwa perolehan tersebut menyakitkan. Dia memperingatkan juga bahwa akan ada, “resiko eksistensial bagi partai kami kecuali sekarang kita bersatu dan menyelesaikan Brexit,” ujarnya dikutip AP News.

Sebagian pakar ekonomi dan bisnis beranggapan bahwa perolehan ini akan menyebabkan gejolak ekonomi dan mendorong Inggris ke dalam resesi.

Di sisi lain, para konservatif beranggapan bahwa merangkul Brexit tanpa kesepakatan mungkin akan membantu mereka memenangkan suara dari partai Farage.

Partai Buruh menerima "ganjaran" karena ia menerapkan batasan terhadap peraturan Brexit. Hal tersebut membuat partai ragu-ragu untuk mendukung referendum baru tentang pelarangan Brexit.

“Harus ada referendum [Brexit baru] dan kami harus berkampanye untuk tetap stabil,” kata Emily Thornberry yang megatakan bahwa partai Buruh perlu mengadopsi sikap pro-EU yang lebih jelas.

Inggis berencana keluar dari Uni Eropa tetapi parlemen Inggris menolak rencana tersebut melalui voting.

Voting tersebut dilakukan atas desakan pihak Uni Eropa agar Inggris segera menentukan kejelasan atas sikap mereka.

Meskipun mengalami penolakan di parlemen, partai pendukung Brexit justru unggul dengan 31,6 persen mengalahkan Liberal Democrat yang memperoleh 20,3 persen suara di Inggris, menurut The Guardian.

Partai pro-Brexit mendominasi di Inggris dan Wales, kota-kota di selatan Inggris, Midlands, dan wilayah Barat Laut. Di Yorkshire, wilayah konstitusi Timur Inggris, partai ini juga unggul, diantaranya Newcastle, Sunderland, Hull, Leeds, Badford, dan Sheffield.

Saat ini, Parlemen Eropa memiliki 751 anggota dari 28 negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Jika Inggris keluar dari Uni Eropa, maka parlemen UE berkurang tersisa 705 kursi. Anggota parlemen dipilih langsung oleh warga negara yang memiliki hak pilih.

Baca juga artikel terkait BREXIT atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Politik
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora