tirto.id - Pemerintah melalui Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi menegaskan tetap akan melanjutkan proyek infrastruktur prioritas meski di tengah pandemi COVID-19 dengan kurva yang belum juga turun.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Maritim dan Investasi Ridwan Djamaluddin di Jakarta, mengatakan sejatinya proyek strategis nasional (PSN) bukan angan-angan melainkan kebutuhan yang harus dipenuhi.
"Perihal anggaran pemerintah sebagian besar untuk penanganan COVID-19. Namun, bukan berarti pembangunan berbagai infrastruktur itu harus dihentikan, sebab ini untuk kebutuhan jangka panjang masyarakat," katanya, Kamis (18/6/2020).
Ridwan menjelaskan hakikat penyediaan infrastruktur yang harus terus berjalan adalah untuk menjaga produktivitas tapi tetap aman. Artinya, roda perekonomian harus tetap berjalan dan pembukaan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.
"Itulah hakikat dari penyediaan infrastruktur ini, dan ini harus terus berjalan. Strateginya, ada beberapa yang di-reschedule [jadwal ulang], yang prioritas yang kami utamakan, yang jelas berbagai proyek-proyek infrastruktur, utamanya yang strategis dan bermanfaat bagi masyarakat luas akan kami teruskan, termasuk apabila diperlukan penataan dan penjadwalan ulang," jelasnya.
Ia mencontohkan proyek pembangunan bandara di Papua yang dari segi keekonomian kurang menguntungkan. Namun, tetap dilakukan untuk memenuhi kebutuhan distribusi logistik dan mobilisasi masyarakat.
"Walaupun keekonomiannya kurang, akan tetapi di sana banyak masyarakat yang membutuhkan untuk distribusi logistik dan mobilisasi masyarakat, maka itu wajib kita penuhi," jelasnya.
Prioritas pembangunan yakni berbagai proyek konektivitas, antarpulau Jawa dan antarpulau Jawa dengan pulau-pulau lainnya. Sejumlah proyek nasional juga terus berjalan, terutama proyek yang melibatkan komitmen dengan internasional.
Editor: Maya Saputri