Menuju konten utama

Pemerintah Bangun Lumbung Pangan Atasi Kelaparan di Papua Tengah

Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan lumbung pangan berfungsi menyimpan pasokan makanan untuk warga saat musim kemarau atau cuaca ekstrem.

Pemerintah Bangun Lumbung Pangan Atasi Kelaparan di Papua Tengah
Penyaluran bantuan untuk kelaparan akibat gagal panen disebabkan kekeringan/cuaca ekstrem/suhu dingin/ kelaparan/kekeringan di papua tengah. foto/Dok. Kemensos

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah berencana membangun lumbung pangan untuk penanganan kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Kelaparan di Distrik Agandugume, Lambewi, dan Oneri, Kabupaten Puncak, menyebabkan setidaknya enam orang meninggal dunia dan ribuan lainnya terdampak.

"Khusus kasus di lembah Agandugume ini jangka dekat akan dibangun semacam lumbung pangan untuk menandon bahan pangan atau pasokan bahan pangan dari luar. Syukur kalau bisa juga hasil panen dari warga setempat," kata Muhadjir kepada Tirto, Jumat (4/8/2023).

Muhadjir menjelaskan lumbung pangan tersebut berfungsi menyimpan pasokan makanan untuk warga saat musim kemarau. Dengan begitu, warga tak perlu khawatir kekurangan stok pangan saat kekeringan atau suhu dingin ekstrem terjadi di wilayahnya.

"Cadangan pangan tadi digunakan saat krisis pangan terjadi yaitu antara akhir Mei hingga Agustus," kata Muhadjir yang saat ini sedang melaksanakan kunjungan kerja di Papua Tengah.

Di samping itu, pemerintah juga berencana membangun pos keamanan permanen sehingga lapangan terbang di Distrik Agandugume bisa difungsikan kembali.

"Mereka tinggal di lembah-lembah yang satu sama lain hanya terhubung dengan jalan setapak dan lewat udara," ujarnya.

Dengan berfungsinya lapangan udara, pasokan pangan ke wilayah tersebut diharapkan dapat berjalan lancar.

Dalam kesempatan yang sama, Muhadjir memastikan bantuan sudah sampai di seluruh distik yang terdampak kekeringan dan kelaparan di Papua Tengah. Nantinya, penyaluran kepada masyarakat dilakukan masing-masing Kepala Distrik.

Pengiriman bantuan terkendala akses transportasi, cuaca, dan faktor keamanan. Ratusan warga terdampak kelaparan dari Distrik Agandugume, Lambewi, dan Oneri terpaksa mengambil bantuan langsung ke Bandara Sinak, Kabupaten Puncak, dengan cara berjalan kaki.

"Perjalanan Lambawe-Sinak sekitar dua hari," kata Muhadjir.

Hal itu terjadi lantaran bantuan logistik belum bisa dikirimkan langsung ke lapangan udara Agandugume karena pertimbangan keamanan.

Baca juga artikel terkait KELAPARAN DI PAPUA TENGAH atau tulisan lainnya dari Gilang Ramadhan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Gilang Ramadhan
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Restu Diantina Putri