tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melaporkan pengiriman bantuan kepada korban bencana kekeringan dan kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, terkendala akses transportasi, cuaca, dan faktor keamanan.
Warga terdampak kelaparan dari Distrik Agandugume, Lambewi, dan Oneri terpaksa mengambil bantuan langsung ke Bandara Sinak, Kabupaten Puncak, dengan cara berjalan kaki.
"Perjalanan Lambawe-Sinak sekitar dua hari," kata Muhadjir saat dihubungi Tirto, Jumat (4/8/2023).
Hal itu terjadi lantaran bantuan belum bisa dikirimkan langsung ke lapangan udara Agandugume.
"Sementara belum bisa dikirim langsung lewat lapang udara Agandugume karena pertimbangan keamanan," kata Muhadjir yang saat ini sedang melaksanakan kunjungan kerja di Papua Tengah.
Bantuan untuk warga terdampak kelaparan sejatinya sudah sampai di Timika, Papua, pada Rabu (2/8/2023). Bantuan tersebut lalu dikirimkan ke Bandara Sinak.
"Bantuan sudah dikirim, baik dari pemerintah pusat melalui Kemensos dan BNPB," katanya.
Muhadjir memastikan bantuan-bantuan tersebut sudah sampai di seluruh distrik yang terdampak kekeringan dan kelaparan di Papua Tengah. Nantinya, penyaluran kepada masyarakat dilakukan oleh masing-masing Kepala Distrik.
Sebanyak enam orang meninggal dunia akibat bencana kekeringan yang menyebabkan kelaparan di Distrik Lambewi, Agandugume, dan Oneri.
"Di Kab Puncak terjadi krisis pangan. Terjadi di distrik Agandugume. Karena krisis itu diduga menjadi penyebab meninggalnya enam warga," kata Muhadjir.
Kekeringan dan suhu dingin ekstrem menyebabkan gagal panen di wilayah tersebut. Kementerian Sosial mencatat sekitar 7.500 orang terdampak kelaparan.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Restu Diantina Putri