tirto.id - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengumumkan sejumlah penyusaian pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali yang berlangsung sejak 4-18 Oktober 2021.
Hal tersebut merespons kondisi pandemi COVID-19 yang dinilai membaik dan ekonomi di Jawa-Bali mulai membaik dan perpanjangan PPKM selama 2 minggu ke depan.
"Indeks nilai belanja provinsi Jawa Timur, DKI Jakarta, Yogyakarta juga sudah mendekati kondisi pra-pandemi. Untuk itu, dengan penerapan PPKM level yang diperpanjang selama dua pekan mendatang pemerintah melakukan berbagai penyesuaian," kata Luhut, Senin (4/10/2021).
Pertama, pemerintah membolehkan fitness center untuk buka dengan kapasitas 25 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
Kedua, restoran makanan dan minuman dalam bioskop boleh buka, tetapi kapasitas bioskop tetap di angka 50 persen. Pemerintah pun akan memonitor pembukaan bioskop secara seksama.
"Nanti kita akan lihat seminggu ke depan kalau ada perbaikan lagi, maka kita akan kembangkan lagi ke depan. Semua saya ingin ingatkan bahwa kita lakukan bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Kita tak ingin tiba-tiba bisa terjadi sesuatu yang tidak terkendali terjadi," kata Luhut.
Ketiga, pemerintah mulai membuka bandara Ngurah Rai, Bali untuk kepentingan penerbangan internasional per 14 Oktober 2021. Pembukaan arus memenuhi ketentuan dan persyaratan mengenai karantina, tes dan kesiapan satgas. Kemudian penumpang internasional yang ingin datang harus membawa tanda booking hotel karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri jika ingin ke Bali.
"Negara-negara yang kita buka nantinya terdiri dari beberapa negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Abu Dhabi, Dubai dan New Zealand," kata Luhut.
Kemudian, pemerintah juga membolehkan kompetisi basket remaja Honda DBL di Jakarta dan Surabya di masa depan.
Pemerintah bersyukur pandemi bisa ditangani, tetapi publik harus tetap waspada di tengah pandemi. Ia mengajak publik tidak terlena dan tidak merusak capaian Indonesia dalam penanganan COVID.
"Hasil kita ini jangan kita rusak. Oleh karena itu, saya minta juga kepada kita semua agar jangan euforia yang berlebihan, kelengahan sekecil apapun yang kita lakukan ujungnya akan memicu terjadinya kasus beberapa minggu ke depan dan pastinya mengulangi pengetatan-pengetatan yang pernah dilakukan dan ini sangat merugikan kita semua," kata Luhut.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali