Menuju konten utama

PDIP Usul Ambang Batas Parlemen 5%, Berkarya: Membunuh Partai Kecil

Berkarya menilai usulan PDIP soal ambang batas parlemen naik menjadi 5 persen ingin membunuh partai-partai kecil.

PDIP Usul Ambang Batas Parlemen 5%, Berkarya: Membunuh Partai Kecil
Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso melakukan salam komando dengan Wakil Ketua Umum Yayat Sudrajat dan Ketua DPW Partai Berkarya Banten Heldy Agustian saat Konsolidasi Partai Berkarya di Cilegon, Selasa (17/4/2018). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

tirto.id - Partai Berkarya merespons usulan hasil Rakernas I PDIP soal ambang batas di parlemen 5 persen dan menetapkan sistem proporsional tertutup.

Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, menilai bahwa PDIP ingin "membunuh" partai-partai kecil, salah satunya Partai Berkarya.

"Sama dengan membunuh partai kecil," kata Badaruddin lewat pesan singkatnya yang diterima wartawan, Selasa (14/1/2020) malam.

Di samping itu, kata Badaruddin, ambang batas parlemen menjadi lima persen itu tidak menghargai suara rakyat yang telah memilih di bilik suara.

"Secara tidak langsung ingin melenyapkan partai menengah ke bawah. Suara rakyat tidak dihargai," katanya.

Badaruddin mengusulkan seharusnya ambang batas di parlemen ditiadakan alias nol persen agar semua partai bisa bersaing secara adil. "Harusnya Parlementary Treshold itu ditiadakan saja, atau 0 persen, biar partai bisa berkompetisi dengan baik," katanya.

Sebelumnya, PDIP merumuskan 9 rekomendasi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 1 pada Minggu (12/1/2020).

Salah satunya ialah meningkatkan ambang batas parlemen dari 4 persen menjadi 5 persen. Selain itu, ambang batas juga diharapkan berlaku di pemilihan legislator daerah.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto mengatakan partainya hendak mengembalikan pemilu Indonesia kembali menggunakan sistem proporsional daftar tertutup. Namun, sejumlah pihak menilai langkah ini hanya upaya untuk melanggengkan oligarki politik.

Baca juga artikel terkait AMBANG BATAS PARLEMEN atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Hendra Friana