tirto.id - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengaku sudah melakukan komunikasi dengan dua kader PDIP yang diduga memiliki kedekatan pribadi dengan calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Dua kader PDIP yang mulai mendekati Prabowo adalah Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko.
Hasto mengklaim sudah berkomunikasi dengan keduanya, dia menyebut dua kader PDIP tersebut masih berada dalam garis keorganisasian PDIP. Hasto menyebut dua orang itu masih 'merah'.
"Saya sudah bertemu dengan Pak Effendi Simbolon, saya sudah bertemu Pak Budiman Sudjatmiko, kami melakukan suatu dialog yang panjang meskipun ada berbagai bentuk penawaran tetapi mereka menyatakan bahwa merah adalah merah sebagai bentuk loyalitas sehingga tidak ada suatu perpindahan," kata Hasto usai diskusi peringatan Tragedi Kudatuli 27 Juli 1996 di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023).
Oleh karenanya, Hasto membantah bila partainya mengalami perpecahan di internal. Menurutnya, di PDIP setiap keputusan yang telah disampaikan ketua umum selalu ditaati oleh semua kadernya. Walaupun sempat ada dialektika sebelumnya.
"Enggak benar, jadi dari pertanyaannya sudah tidak benar, jadi sudah tendensius. Karena bagi PDI Perjuangan, Pemilu itu memilih sosok pemimpin yang tepat, pemimpin yang memiliki landasan moral yang baik, pemimpin yang berkarakter, pemimpin yang tidak membelah kekuatan pihak lain, yang tidak melakukan perang," jelasnya.
Hasto menegaskan bahwa saat ini partainya adalah pemilik elektabilitas tertinggi termasuk capresnya, Ganjar Pranowo dari berbagai lembaga survei. Dia menjelaskan bahwa PDIP sebagai partai yang sangat solid mendukung dan memperjuangkan Presiden Jokowi.
"Dimulai dari wali kota, gubernur, presiden dua kali, itu menunjukkan solid dari partai sangat kuat," kata Hasto.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto