tirto.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pereira menganggap alat peraga kampanye (APK) yang memuat gambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan mahkota sebagai produk kelompok musuh.
APK itu tersebar di sejumlah daerah pada Provinsi Jawa Tengah. Menurut Andreas, APK itu bukan produksi partainya untuk kampanye.
"Ada APK siluman yang dipasang di publik yang mencitrakan seolah-olah Jokowi seorang raja dengan mahkota. Sesuatu yang jauh dari fakta diri Jokowi yang sebenarnya, yang adalah seorang pekerja keras dan merakyat," kata Andreas kepada Tirto, Selasa (13/11/2018).
Menurut Andreas, APK itu besar kemungkinan dipasang kelompok yang enggan Jokowi terpilih menjadi presiden di pemilu 2019. Dia menganggap pemasangan APK itu adalah bentuk kampanye negatif baru.
"Kelompok anti Jokowi Presiden ini tidak mampu lagi untuk berkompetisi dengan menampilkan citra diri positif untuk bersaing dengan Jokowi, sehingga berupaya membuat citra negatif untuk Jokowi melalui poster-poster hoaks seperti yang sedang dicopot-copot di Jawa Tengah saat ini," katanya.
Berdasarkan penelusuran, poster yang dipermasalahkan Andreas memuat gambar Jokowi dengan tulisan besar "Ayo kita bekerja untuk rakyat." Poster itu memuat gambar Jokowi yang mengenakan pakaian adat suatu daerah lengkap dengan mahkota.
APK itu juga memuat logo PDIP selaku partai tempat Jokowi bernaung. Logo PDIP lengkap dipasang dengan nomor urut parpol itu di Pileg 2019. Poster itu berlatarbelakang warna merah.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yulaika Ramadhani