tirto.id - Dampak peningkatan mobilitas pada masa libur panjang hari raya Idulfitri mulai terasa. Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran melaporkan dalam rentang waktu 10 hari terakhir terjadi peningkatan keterisian hingga 11,97 persen.
"Kalau kami lihat, sejak nilai terendah hunian kami adalah tanggal 17 Mei yaitu 15,02 persen, saat ini huniannya 26,99 persen jadi kira-kira lebih dari 10 hari ini sudah meningkat 11,97 persen. Nah ini yang harus kita waspadai," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet, Mayjen TNI Tugas Ratmono dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada Kamis (27/5/2021).
RSDC Wisma Atlet memiliki kapasitas sebanyak 5.994 tempat tidur. Pada hari raya Idulfitri 13 Mei 2021 sebanyak 1.247 (20,80 persen) tempat tidur telah terisi. Jumlah ini terus menurun hingga 17 Mei yang mencapai titik terendahnya yakni hanya 900 (15,02 persen) tempat tidur terisi.
Namun, saat lebaran telah usai, tingkat keterisian rumah sakit terus meningkat hingga hari ini, Kamis (27/5/2021) mencapai 1.618 (26,99 persen) tempat tidur terisi.
"Semoga tidak seperti lonjakan saat September tahun lalu maupun 24 Januari yang kami pernah merawat lebih dari 5.000 pasien sehari," kata Tugas.
Tugas menjelaskan, sejak 18 Mei jumlah pasien masuk Wisma Atlet Kemayoran mencapai lebih dari 150 pasien per hari. Padahal sebelumnya tak pernah mencapai 100 pasien per hari.
Jumlah pasien yang masuk setiap hari pun kini selalu lebih banyak dari pasien yang keluar. Per kemarin, 171 pasien masuk ke Wisma Atlet Kemayoran dan hanya 64 orang yang keluar.
Berdasarkan hasil tracing riwayat perjalanan per 24 Mei 2021, sebanyak 13 persen pasien memiliki riwayat perjalanan ke kantor, 6 persen pernah ke bandara/terminal/stasiun, 2 persen pernah ke pasar tradisional, 2 persen ke pusat perbelanjaan, dan sebanyak 56 persen pasien Wisma Atlet mengaku tidak pernah berpergian ke mana-mana. Tugas menduga, mereka tertular dari keluarganya.
Sementara itu mengenai sumber paparan, 29 persen mengaku terpapar dari anggota keluarga serumah, 6 persen terpapar dari anggota keluarga tidak serumah, 10 persen terpapar dari sopir, dan 51 persen tidak tahu sumber paparan.
Tugas mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi lonjakan kasus. RSDC Wisma Atlet Kemayoran telah mengamankan stok masker bedah untuk 395 hari, masker KN95 untuk 124 hari, dan coverall suit untuk 31 hari. Selain itu, obat-obatan yang diperlukan untuk perawatan pun telah disiapkan untuk kurun waktu 1-4 bulan.
"Pada prinsipnya kami masih kecukupan untuk menampung lebih dari 4.000 pasien dan kalau ada surge, kami bisa menampung lagi, kami bisa tingkatkan, karena Wisma Atlet ini ada yang 3 bed satu kamar jadi kami bisa tingkatkan sampai 8 ribuan bed," kata Tugas.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Bayu Septianto