tirto.id - Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi mengatakan, Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang langsung melakukan monitoring pengamanan aksi 22 Mei 2019.
Ia menerangkan, Panglima melakukan monitoring secara dekat di Jakarta dan saat ini ada 4 titik yang menjadi daerah monitoring TNI.
"Fokus di 4 titik (Istana Merdeka, Gedung DPR RI, kantor KPU dan kantor Bawaslu), dan monitor secara wide angle seluruh wilayah Jakarta," kata Sisriadi kepada wartawan Rabu (22/5/2019) pukul 08.39 WIB.
Mabes TNI menurunkan 20 ribu personel untuk membantu pengamanan di Jakarta. Seluruh personel tersebut pun sudah siap digerakkan ke DKI Jakarta.
"20.000 personel siaga sudah berada di Jakarta," ujar Sisriadi.
Sisriadi menambahkan, sekitar 12 ribu personel sudah berada di lokasi demonstrasi sesuai permintaan kepolisian. Tapi, Sisriadi belum merinci apakah 12 ribu merupakan bagian dari 20 ribu personel yang disiagakan di Jakarta atau tidak.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan pihaknya akan mencari tahu asal dari massa yang melakukan kerusuhan pada Aksi 22 Mei di Jakarta pada Selasa (21/5/2019) malam kemarin hingga Rabu (22/5/2019) pagi ini.
"Penyidik masih mendalami apakah massa ini adalah massa yang dari luar jakarta atau dari jakarta atau yang masih melakukan kegiatan kemarin" kata Argo di Petamburan, Jakarta Barat pada Rabu (22/5/2019) pagi.
Argo menjelaskan, awalnya aksi di depan Bawaslu pada Selasa kemarin berjalan lancar. Rencananya aksi selesai pukul 18.00 WIB, tapi massa aksi meminta toleransi untuk berbuka puasa, salat maghrib berjamaah, dan salat tarawih berjamaah.
"Lalu bubar sekitar jam 21.00 WIB dengan baik dan lancar," kata Argo.
Namun sekitar pukul 23.00 WIB tiba-tiba datang sejumlah massa yang memaksa masuk ke Gedung Bawaslu RI. Aparat gabungan TNI Polri yang berjaga lantas menghadang dan terjadi aksi saling dorong.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno