Menuju konten utama

Panglima soal Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar: Ranahnya KSAD

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, menyerahkan kepada KSAD terkait tindakan hukum terhadap prajurit yang menganiaya relawan Ganjar-Mahfud MD.

Panglima soal Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar: Ranahnya KSAD
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto bersiap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI di ruang Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (13/11/2023). Jenderal TNI Agus Subiyanto merupakan calon tunggal Panglima TNI yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR untuk menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

tirto.id - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, menyerahkan kepada Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, terkait tindakan hukum terhadap prajurit yang menganiaya relawan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal itu disampaikan Agus di Mapolda Metro Jaya, Minggu (31/12/2023) malam.

"Itu ranahnya Bapak KSAD. Bapak KSAD sudah memerintahkan satuan terkaitnya untuk menangani masalah itu," kata Agus.

Sementara itu, dia juga menuturkan Dandim Boyolali juga sudah memberikan keterangan terkait hal itu. Tidak hanya itu, dia juga mengklaim para korban sudah diberikan santunan.

"Jadi itu Dandim sudah memberikan pernyataan tentang kejadian yang di Boyolali itu. Dandim juga sudah melakukan langkah-langkah memberikan san tunan dan lain sebagainya," ungkap Agus.

Ganjar Minta Relawan Tertib Mengikuti Aturan

Sementara itu, calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menjenguk relawan bernama Slamet Andono dan Arif Diva Ramandhani di rumah sakit. Dari total tujuh relawan, hanya mereka yang masih menjalani perawatan.

Ganjar mengakui sempat berbincang dengan satu dari dua korban. Dia juga menuturkan secara umum tidak ada luka fatal terhadap korban.

“Hasil pemeriksaan dokter membaik. Bagus. Tidak ada geger otak. Tulangnya bagus. Terus kemudian otaknya juga bagus, hanya memar-memar saja. Satu patah gigi. Itu kondisinya,” ungkap Ganjar di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023) malam.

Ganjar menuturkan menurut para relawan saat kejadian tidak ada komunikasi peringatan dari para pelaku kepada korban. Korban langsung diberhentikan dan dipukul tanpa diberitahu apa kesalahan mereka.

Dia menekankan, tindak kekerasan terhadap satu orang anggota keluarga adalah kekerasan bagi seluruh keluarga besar Ganjar-Mahfud. Namun, dia menilai hanya pengadilan yang bisa memutuskan dengan baik agar menjadi peringatan untuk semua pihak.

“Saya datang ke sini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya. Tapi saya juga mengingatkan para pendukung saya, untuk tertib mengikuti seluruh aturan,” ujar Ganjar.

Sementara itu, peristiwa ini menjadi peringatan bagi siapapun untuk tidak main hakim sendiri jika terjadi pelanggaran. Dia pun mengimbau agar setiap pelanggaran diserahkan kepada pihak berwenang.

Lebih lanjut Ganjar menyampaikan, jajaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud telah diinstruksikan melakukan langkah-langkah konkret pendampingan korban dengan bantuan hukum dan dukungan maksimal.

"Biaya perawatan para korban kami tanggung semua. Sudah diurus teman-teman. Teman- teman di Boyolali kompak. Soal seperti itu langsung ditangani," ucap Ganjar.

Dia pun mengapresiasi pihak TNI yang bergerak cepat menangani hal ini dengan memeriksa 15 oknum dugaan pelaku penganiayaan. Ganjar pun meminta agar TNI menangani kasus ini dengan transparan, dan memberikan rasa adil bagi korban, keluarganya, hingga seluruh rakyat.

Baca juga artikel terkait RELAWAN GANJAR-MAHFUD atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash news
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Intan Umbari Prihatin