tirto.id - Saat ini penderita diabetes, khususnya tipe dua, yaitu diabetes yang tidak tergantung insulin (non-insulin-dependent diabetes melitus/NIDDM) dapat berbahagia dengan ditemukannya metode penyembuhan lewat operasi lambung.
Metode ini mampu mengurangi risiko untuk diabetes hingga 80 persen dan penurunan berat badan sampai 70 persen. Selain itu, operasi lambung juga mampu menghindari komplikasi akibat diabetes, seperti darah tinggi , kolesterol dan menurunkan risiko kematian sampai 89 persen. Syarat untuk operasi lambung adalah indeks massa tubuh (BMI) diatas 27, sejarah mengidap diabetes kurang dari 15 tahun, usia 16-65 tahun, serta sistem insulin tidak rusak.
Dokter Wu Liang Ping, merupakan orang nomor satu untuk operasi minimal invasif di Tiongkok. Menurutnya, ada tiga jenis operasi lambung yang kerap dilakukan di seluruh dunia yaitu Loop Duodenojejunal Bypass (LDJB), pengikatan lambung, danRuox-en-Y Gastric Bypass (RYGB), seperti yang diberitakan Antara, (10/3/2016).
Operasi LDJB difokuskan kepada pasien obesitas (kelebihan berat badan) dan juga gejala lain seperti diabetes dengan rentang usia lebih muda. Sedangkan bypass lambung (RYGB) fokus kepada pasienpenderita obesitas ditambah dengan diabetes, karena akan sangat membantu meredakan gula darah.
Operasi bypass lambung ini akan memotong bagian lambung atas dengan hanya menyisakan sekitar 10-15 persen lambung sehingga tidak semua makanan diserap oleh usus. Melalui langkah ini, beban pankreas akan berkurang. Operasi ini dilakukan melalui pembedahan secara laparoskopi (membuat tiga sampai lima lubang kecil di daerah perut), kemudian dari lubang itulah dimasukkan alat bedah.
"Sebenarnya teknik operasi ini tidak begitu rumit tapi yang menjadi kendala saat membagi lambung menjadi dua dan mengatur kapasitas lambung," kata dokter Wu."Setelah dioperasi, lambung akan mengecil sekali sehingga tersisa lambung 10-15 persen," katanya.
Setelah operasi, pasien hanya bisa mengkonsumsi cairan selama beberapa hari, setelah itu baru dapat makanan lunak dansemi lunak. Setelah tiga bulan pasien baru dapat makan seperti biasa.