tirto.id - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) segera menggelar pertemuan darurat membahas perkembangan terkini di Jalur Gaza imbas konflik antara Israel dengan Palestina. Pertemuan tersebut akan dilangsungkan di markas Sekretariat Jenderal OKI di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu (18/10/2023).
"Atas undangan Kerajaan Arab Saudi, yang memimpin KTT Islam dan Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam, Komite Eksekutif OKI akan mengadakan pertemuan darurat," kata OKI seperti dikutip kantor berita Anadolu pada Sabtu (15/10/2023).
Pertemuan tersebut dilakukan untuk mencermati ekskalasi situasi militer di Gaza dan sekitarnya serta kondisi yang kian parah, yang membahayakan kehidupan warga sipil dan keamanan serta stabilitas kawasan secara keseluruhan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abd Kadir menelepon Menlu RI Retno Marsudi guna membahas isu terkait perkembangan di Palestina jelang pertemuan darurat OKI.
“Saya berkesempatan berbicara dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi terkait isu Palestina,” kata Zambry melalui aku media sosialnya diakses di Kuala Lumpur, Minggu (15/10/2023) dilansir dari Antara.
Dua menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara ini mendiskusikan soal pentingnya sebuah koridor kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza untuk segera mengatasi krisis kemanusiaan yang memuncak sekarang ini.
Zambry mengatakan bersama Retno Marsudi juga berbicara tentang peran yang dapat ASEAN mainkan dalam persoalan konflik kemanusiaan di Palestina. Hal itu nantinya akan disampaikan dalam Pertemuan Luar Biasa Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendatang.
Perang Israel-Hamas yang telah berlangsung sejak pekan lalu terus berlanjut.
Israel terus menggempur daerah utara Gaza dengan serangan udara, tapi menyatakan tetap membuka dua jalan bagi warga sebagai jalur mengungsi.
Israel bersumpah akan memusnahkan Hamas yang menguasai Gaza sebagai balasan atas serangan yang menewaskan 1.300 warga Israel.
Israel sudah mengepumg total Jalur Gaza dan membombardirnya dengan serangan udara besar-besaran. Israel juga memutus pasokan listrik, air, dan bahan bakar bagi seluruh penduduk Gaza.
Pihak-pihak berwenang di Gaza mengatakan lebih dari 2.200 orang tewas yang seperempat di antaranya anak-anak. 10.000-an orang lainnya terluka.
Israel pada Jumat menyerukan semua dari sekitar sejuta penduduk Kota Gaza agar pindah ke selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.
Sebaliknya, Hamas meminta warga Gaza tidak pergi dengan mengatakan jalan keluar tidak aman dan puluhan orang tewas akibat serangan terhadap mobil dan truk pembawa pengungsi pada Jumat.
Editor: Bayu Septianto