tirto.id -
Ketua Harian DPP Partao Golkar Nurdin Halid memastikan penetapan tersangka Setya Novanto tidak akan mendorong partainya untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Hal ini menurutnya berdasarkan keputusan rapat pimpinan nasional yang telah digelar Partai Golkar.
"Tidak akan ada munaslub. Kami sudah melakukan rapimnas. Bahwa apapun kondisi partai tidak ada rapimnas. Itu sudah sebuah keputusan. Rapimnas adalah keputusan tertinggi di bawah munas. Itu berlaku dan mengikat setiap kader," kata Nurdin di Rumah Setya Novanto, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (17/7).
Nurdin pun menyatakan tak akan ada pergantian ketua atau pelaksana tugas (plt) terkait hal ini, karena menurutnya sistem di Golkar sudah mengatur bila terjadi hal seperti ini. "Tidak (ada Plt). Kan ada ketua harian, ada korbid, ada sekjen. Fungsi-fungsi semua telah dibagi habis sesuai tata kerjanya," ujar Nurdin.
Keputusan tersebut, menurut Nurdin akan dilaksanakan sampai keputusan Novanto bersalah memiliki kekuatan hukum tetap alias incraht. Itupun, menurutnya, Golkar telah memiliki sistem untuk mengaturnya di kemudian hari.
"Itu sudah ada sistemnya," katanya.
Untuk saat ini, Nurdin menyatakan pihaknya tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah terhadap Novanto. "Kami sudah bersepakat mengedepankan azas praduga tak bersalah," katanya.
Lebih lanjut, Nurdin menyatakan penetapan tersangka Novanto tidak akan mengganggu kinerja dan program-program Golkar dalam menghadapi pilkada 2018 dan pilpres 2019.
"Golkar secara psikologis pasti terpengaruh tapi secara organisatoris, secara fisik Insy Allah tidak akan terganggu dan tidak akan menghalangi pelaksanaan program baik konsolidasi organisasi, lebih-lebih persiapan Golkar menghadapi kompetisi politik 2018, 2019 pileg dan pilpres," katanya.
Sementara itu, menurutnya, setelah ditetapkan sebagai tersangka Novanto dalam keadaan sehat wal afiat dan siap menghadapi langkah hukum yang ada. "Pak Novanto Alhamdulillah dalam keadaan sehat wal Afiat. Sekarang sedang menyiapkan langkah-langkah hukum bersama dengan penasehat hukum dan partai. Karena bagaimanapun ketum itu simbol daripada Partai Golkar. Tidak bisa dilepaskan dari marwah harkat dan martabat partai," katanya.
Nurdin mengimbau kepada seluruh kader Golkar agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan situasi politik yang ada. "Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh kader partai Golkar agar tetap tenang, jangan terpancing dan terpengaruh dengan isu-isu yang tidak berdasar daripada imbauan atau penyampaian langsung dari partai," katanya.
Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi
tirto.id - Hukum
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Jay Akbar
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Jay Akbar