tirto.id - Gangguan tidur merupakan salah satu masalah yang banyak dialami oleh orang-orang di dunia, yang biasanya disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya konsumsi nikotin dan alkohol.
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Sleep Research Society membuktikan bahwa, mengonsumsi nikotin dan alkohol dapat mengurangi kualitas tidur seseorang.
Dilansir dari Healthline, Florida Atlantic University (FAU) bersama dengan Brigham and Women's Hospital, Universitas Harvard, Universitas Emory, Universitas Mississippi Medical Center, dan National Institutes of Health melakukan sebuah penelitian untuk mendalami pengaruh konsumsi alkohol, kafein, dan nikotin di antara 785 orang Afrika-Amerika selama 5.164 hari gabungan.
Para peneliti mengukur tidur mereka menggunakan sensor khusus berbentuk seperti arloji yang mencatat kualitas tidur harian para partisipan.
Para peneliti mengatakan, para responden merasakan dampak yang lebih besar ketika mengonsumsi nikotin dan alkohol dibandingkan mengonsumsi kafein.
Menurut peneliti konsumsi nikotin dapat mengurangi durasi tidur sebanyak 40 menit dari keseluruhan jumlah tidur.
Untuk orang dengan insomnia parah, efek nikotin meningkat lebih signifikan sehingga para peneliti menyarankan untuk mengurangi kebiasaan konsumsi nikotin termasuk merokok dan menghisap vape.
Menurut Rose MacDowell, ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini, nikotin berefek pada paru-paru dan pembuluh darah.
Nikotin juga dapat meningkatkan gangguan pernapasan yang berdampak pada tidur, seperti asma.
Menghisap vape memberikan efek stimulan nikotin lebih kuat terhadap tubuh dibanding merokok, dan berefek lebih kuat terhadap gangguan tidur.
Hal serupa juga terjadi dalam konsumsi alkohol. Banyak orang percaya bahwa alkohol dapat membantu proses tidur.
Namun, nyatanya para responden, orang Afrika-Amerika, terbiasa mengonsumsi minuman mengandung alkohol setelah makan malam seperti wine atau bir.
Kandungan alkohol yang dicerna oleh tubuh membuat mereka tetap terjaga. "Faktanya, penggunaan alkohol dalam jumlah besar dapat secara permanen merusak gen yang terlibat dalam siklus tidur dan bangun yang sehat," kata MacDowell.
Penelitian ini membuktikan bahwa nikotin dan alkohol berefek lebih kuat dibanding penggunaan kafein, namun tidak membuktikan bahwa kandungan ini merupakan penyebab utama insomnia.
Menurut WHO, penggunaan obat-obatan dan masalah mental masih menjadi penyebab utama gangguan tidur.
Meskipun begitu, nikotin dan alkohol terbukti dalam memperburuk kondisi gangguan tidur seseorang.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yandri Daniel Damaledo