Menuju konten utama

Nasdem DPRD DKI Minta Anies Gerak Cepat Antisipasi Hepatitis Akut

Fraksi Nasdem DPRD DKI mendesak Anies Baswedan & Pemprov DKI gerak cepat mengantisipasi penyakit hepatitis akut misterius agar tak buat panik masyarakat.

Nasdem DPRD DKI Minta Anies Gerak Cepat Antisipasi Hepatitis Akut
Ilustrasi Hepatitis. foto/Istockphoto

tirto.id - Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memantau kondisi pasien yang mengarah pada gejala hepatitis akut di seluruh fasilitas kesehatan.

Hingga saat ini sudah ada tiga pasien anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut misterius akhirnya meninggal.

“Kami mengimbau Dinkes DKI untuk bergerak cepat memantau kondisi pasien di seluruh fasilitas kesehatan di DKI yang memiliki gejala mengarah pada hepatitis,” kata Wibi melalui keterangan tertulisnya, Senin (9/5/2022).

Wibi pun mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk bertindak cepat menghadapi beredarnya penyakit hepatitis akut misterius. Menurutnya, respon cepat ini sangat penting dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus sehingga tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

“Kami mengimbau kepada Dinkes DKI Jakarta untuk mempersiapkan yang terbaik dalam menghadapi penyakit hepatitis akut misterius ini yang sampai saat ini penularannya belum diketahui secara pasti,” ucapnya.

Selain itu, sambil menunggu perkembangan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap, Wibi juga mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terkait beredarnya penyakit tersebut dengan melibatkan pengurus di tingkat wilayah, seperti RT/RW, maupun kader PKK.

Wibi juga mengimbau kepada masyarakat untuk kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS) dengan memilih makanan yang bersih guna mencegah penularan virus yang bisa menyebabkan hepatitis akut.

Sementara itu, Dinkes DKI Jakarta terus berkoordinasi dengan Kemenkes dan organisasi profesi untuk mengusut dugaan hepatitis akut yang telah merenggut tiga nyawa pasien anak di DKI Jakarta.

"Jadi, tidak perlu khawatir. Kami Insya Allah akan melakukan percepatan intervensi dan melokalisasi kasus, apabila ada laporan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti dilansir dari Antara, Senin (9/5/2022).

Widyastuti mengklaim sudah melakukan pemantauan terhadap 17 penyakit menular termasuk hepatitis sejak 2022 yang dilaporkan setiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

"Jadi, apa pun penyakit menular yang berpotensi itu harus kami tangkap sebagai informasi awal untuk dilakukan investigasi dan langkah-langkah pengamanan. Itu pertama dari sisi penguatan," imbuhnya.

Langkah kedua, lanjut dia, mengingat secara klinis dan epidemiologi kasus hepatitis akut yang masih misterius itu berbeda dengan jenis hepatitis lainnya, maka pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi.

Koordinasi itu, kata dia, dalam rangka penyusunan pedoman dan panduan bagi petugas medis di lapangan. Pihaknya juga sudah menyosialisasikan kewaspadaan dini kepada kepala rumah sakit dan puskesmas di DKI, termasuk tata kelola sesuai standar sementara.

Meski dari tiga kasus kematian diduga akibat hepatitis akut yang menyerang anak-anak, namun Widyastuti belum bisa menyimpulkan pola penyakit tersebut. Hingga kini Dinkes masih mendalami kriteria klinis dan epidemiologi penyakit itu.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT HEPATITIS AKUT atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto