tirto.id - Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Polri telah berhasil mengidentifikasi 14 jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610.
Kepala Pusdokkes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi mengatakan dokter spesialis forensik dari sejumlah kepolisian daerah sedang bekerja sama untuk mengidentifikasi jenazah-jenazah korban kecelakaan pesawat tersebut lainnya.
“Personel spesialis forensik Polri yang dilibatkan dari Polda Metro Jaya, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bangka Belitung, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua Barat,” ujar dia di Jakarta, Senin (5/11/2018).
Saat ini, Arthur mengatakan pihaknya sedang mengidentifikasi bagian tubuh dalam 138 kantung jenazah. Proses identifikasi ini dibantu oleh tenaga forensik dari Palang Merah Indonesia (PMI), Kementerian Perhubungan, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Jember, Universitas Trisakti, YARSI, serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Arthur menjelaskan proses identifikasi jenazah tersebut menggunakan tiga metode primer sesuai dengan panduan Disaster Victim Investigation (DVI) yang berlaku secara universal dan berstandar internasional.
“Ketika ada salah satu metode berhasil mencocokkan identitas, maka kami menggunakan istilah ‘tidak terbantahkan sudah teridentifikasi,” kata Arthur.
Dia menegaskan, validasi metode primer sangat akurat. “Metode pertama ialah [dengan dasar data] sidik jari. Kedua, rekam gigi dan ketiga ialah DNA Analysis,” ujar Arthur.
Sedangkan data sekunder untuk memperkuat proses identifikasi, kata dia, bisa memakai data rekam medis, bekas luka dan operasi. Properti milik korban juga masuk dalam kategori data sekunder.
“Data medis ini sangat diperlukan untuk disandingkan dengan pengidentifikasian jenazah,” ucap Arthur.
Berikut daftar nama 14 penumpang Lion Air yang berhasil teridentifikasi:
1. Jannatun Cintya Dewi, perempuan 24 tahun, teridentifikasi lewat sidik jari tangan kanan.
2. Candra Kirana, pria 29 tahun, teridentifikasi dari tanda medis dan properti korban.
3. Monni, perempuan 41 tahun, teridentifikasi dari tanda medis.
4. Hizkia Jorry Saroinsong, pria 23 tahun, teridentifikasi dari sidik jari dan tanda medis.
5. Endang Sri Bagusnita, perempuan 20 tahun, teridentifikasi dari sidik jari dan tanda medis.
6. Wahyu Susilo, pria 31 tahun, teridentifikasi dari tanda medis dan properti korban.
7. Fauzan Azima, pria 25 tahun, teridentifikasi dari sidik jari dan tanda medis.
8. Rohmanir Pandi Sagala, pria 23 tahun, teridentifikasi dari sidik jari dan tanda medis.
9. Dodi Junaidi, pria 40 tahun teridentifikasi dari sampel DNA.
10. Muhammad Nasir, pria 29 tahun, teridentifikasi dari sampel DNA.
11. Janry Efriyanto Sianturi, pria 26 tahun, teridentifikasi dari sampel DNA dan tanda medis.
12. Karmin, pria 68 tahun, teridentifikasi dari sampel DNA.
13. Hawinoko, pria 54 tahun, teridentifikasi dari sampel DNA.
14. Verian Utama, pria 31 tahun, teridentifikasi dari sampel DNA.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom