tirto.id - Menteri Pendidikan, Kebudaayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan sekolah yang berada di daerah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3 telah diizinkan membuka sekolah dan wajib memberikan opsi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Apalagi yang pendidik dan tenaga kependidikannya sudah divaksinasi secara lengkap, ada kewajiban bagi sekolah memberikan opsi PTM terbatas dan juga pembelajaran jarak jauh (PJJ) tanpa diskriminasi, karena orang tualah yang memegang keputusan terakhir. Itu sudah diatur dalam SKB Empat Menteri,” kata Nadiem dalam keterangan tertulis, Jumat (10/9/2021).
Hal itu diungkapkan Nadiem usai meninjau PTM terbatas ke sekolah-sekolah di Jakarta Timur untuk memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan aman. Pada hari sebelumnya Nadiem juga meninjau PTM terbatas Kabupaten Bogor Jawa Barat.
“Hari ini saya sangat gembira melihat kembali pembelajaran dan interaksi di sekolah. Semoga segenap warga sekolah dapat mempertahankan disiplin protokol kesehatan dan semangat dalam menjalankan PTM terbatas,” ujar Nadiem.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Ristek Jumeri mengatakan dari ratusan ribu sekolah yang diizinkan menyelenggarakan PTM terbatas, masih banyak yang belum melakukan karena terdapat sejumlah kendala.
Jumeri dalam dialog yang disiarkan melalui YouTube Kemendikbud Ristek, Kamis (9/9/2021) mengatakan 90 persen daerah kabupaten/kota sudah diizinkan untuk membuka sekolah dan melakukan PTM terbatas.
"Ada 471 kabupaten kota dari 514 jadi kira-kira 92 persen. Kemudian 490.217 ribu sekolah dari 540.000 itu kira-kira 91 persen. Itu yang sudah diperbolehkan untuk membuka pembelajaran tatap muka," kata Jumeri.
Namun tidak semua yang telah diizinkan itu langsung dapat membuka sekolah dan melakukan PTM. Kecepatan kabupaten/kota dalam membuka sekolah kata Jumeri berbeda-beda.
Ia menyebut misalnya di Provinsi Aceh pembukaan sekolah sudah mencapai 81 persen. Sementara di DKI Jakarta jumlah sekolah yang dibuka masih sangat rendah yakni 6 persen.
Sementara untuk kota besar yang sudah membuka paling banyak adalah Kota Batam yakni 44 persen dan Kota Tangerang Selatan dengan 41 persen.
"Jadi kira-kira yang melaksanakan PTM terbatas dari darah-daerah yang diizinkan itu sudah sekitar 50 persen yang diizinkan sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas," kata Jumeri.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Restu Diantina Putri