Menuju konten utama

Muhammadiyah Akan Terus Pantau Proses Hukum Ahok

Muhammadiyah akan terus memantau proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Muhammadiyah Akan Terus Pantau Proses Hukum Ahok
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memainkan telepon selularnya saat menerima pengaduan warga di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (16/11). Ahok ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Polri terkait kasus dugaan penistaan agama. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Muhammadiyah akan terus memantau proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Busyro Muqoddas yang turut hadir dalam konferensi pers pernyataan sikap Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Yogyakarta, Rabu (16/9/2016) menyampaikan perhatian utama Muhammadiyah ialah kepada pihak terlapor dan pelapor.

Menurutnya, Muhammadiyah akan mendukung setiap tahapan proses hukum yang sedang dilaksanakan oleh penyidik. ia juga mengatakan pengawalan terhadap proses hukum ini juga perlu dilakukan oleh banyak pihak secara bersama-sama baik dari masyarakat umum, media, dan penegak hukum itu sendiri.

“Ini momentum yang akan menjadikan masyarakat memperoleh pendidikan hukum yang baik,” kata Busyro, di kantor pusat Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (16/11/2016).

Muhammadiyah meyakini perkembangan kasus dugaan penistaan agama ini merupakan bagian dari merawat kebhinekaan agar setiap orang menghormati agama yang dipeluk sesama.

Sementara itu, terkait dengan kabar akan ada demo susulan tanggal 25 November mendatang, Dahlan Rais yang juga turut mendampingi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat konferensi pers mengungkapkan demo tersebut tidak akan berlangsung.

“Kami anggap hal itu masih spekulatif, lebih baik masyarakat tidak berpikir dan berasumsi sendiri sehingga bisa menimbulkan hal-hal negatif karena kasus ini sudah masuk ke ranah hukum,” kata Dahlan.

“Kami tidak ingin situasi semakin gaduh,” imbuh Dahlan.

Menurutnya, Pilkada serentak 2017 menjadi perhatian semua orang, sehingga akan lebih baik jika masyarakat bertindak secara cerdas, mampu berdaya saing dengan baik. Pihak Muhammadiyah menghendaki masyarakat jangan mau dininabobokan dengan sistem yang sedang diuji seperti saat ini. Lebih baik, masyarakat memanfaatkan tenaga dan pikiran untuk kerja-kerja produktif.

"Lebih baik meng-cover dampak-dampak yang kurang positif,"

Baca juga artikel terkait PENISTAAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Hukum
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh