tirto.id - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengakui perekrutan lembaganya kurang ketat selama periode 2014-2019.
Moeldoko membenarkan eks Direktur Keuangan Jiwasraya Harry Prasetyo, yang diduga bertanggung jawab atas kesalahan investasi perusahaan itu, pernah masuk sebagai staf bidang ekonomi di KSP.
“Pak Harry sudah enggak ada di KSP. Kehadiran Pak Harry waktu itu inisiasi pribadi, ingin masuk ke KSP, berikutnya seleksi."
"Walau waktu itu, jujur, seleksinya enggak seperti sekarang. Kalau sekarang ketat, dulu kurang jujur... eh kurang ketat seleksinya,” ucap Moeldoko kepada wartawan di kompleks sekretariat negara, Senin (23/12/2019).
Moeldoko menjelaskan Harry menjabat di KSP hanya sampai Oktober 2019. Selebihnya, anggota KSP sudah diganti melalui perekrutan baru. Kebetulan, di antara nama-nama lama, Harry tak mendaftar lagi, ujar Moeldoko.
Lalu, usai KSP mendengar kasus Jiwasraya, Harry praktis dicoret dari daftar potensial yang akan direkrut lagi.
Moeldoko menyatakan Harry masuk ke KSP lewat proses seleksi sejak awal.
“Kehadiran Harry itu inisiatif pribadi,” ucap Moeldoko.
Ia bilang sosok Harry punya catatan positif usai keluar dari Jiwasraya sesaat sebelum menjabat sebagai staf ahli utama bidang ekonomi. Moeldoko mengklaim Harry mampu mengubah Jiwasraya.
Meski demikian, Moeldoko tak menjelaskan spesifik perubahan apa yang ia maksud. Yang pasti, masuknya Harry bertujuan membenahi Jiwasraya, katanya.
Hal ini menurutnya otomatis membantah isu yang menyatakan Harry adalah menantu, keponakan, bahkan memiliki orang tua yang sempat menjadi bos dirinya sendiri. Moeldoko mengklaim baru mengenal Harry ketika di KSP.
“Saya ingin menjelaskan Pak Harry direkrut setelah beliau keluar dari Jiwasraya. Saat keluar dari Jiwasraya itu, beliau memiliki berbagai catatan positif, gimana mengubah wajah Jiwasraya sehingga jadi reference KSP untuk saya agar yang bersangkutan untuk bisa diangkat di sini."
"Jangan salah analisis dulu,” ucap Moeldoko.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana