Menuju konten utama

Minimnya Data Gigi Hambat Identifikasi Korban Pabrik Kembang Api

Tim DVI Polri masih kesulitan mengidentifikasi sebagian besar jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi sebab minimnya data terkait dengan gigi korban.

Minimnya Data Gigi Hambat Identifikasi Korban Pabrik Kembang Api
Pabrik kembang api yang terbakar dan meledak di Kosambi, Tangerang, tampak dari udara, pada Jumat (27/10/2017). tirto.id/Arimacs Wilander.

tirto.id - Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Komisaris Besar Polisi Pramujoko mengatakan hambatan utama proses identifikasi jenazah korban kebakaran Pabrik Kembang Api di Kosambi, Tangerang, ialah kurang lengkapnya data antemortem, terutama yang terkait dengan gigi korban.

Dia menegaskan keberhasilan proses identifikasi para korban kebakaran pabrik milik PT Panca Buana Cahaya Sukses itu tergantung pada kelengkapan data antemortem yang diberikan pihak keluarga korban kepada polisi.

Menurut dia, data antemortem adalah semua keterangan yang berkaitan dengan kondisi korban sebelum meninggal dunia. Data antemortem sangat diperlukan untuk dibandingkan dengan data postmortem korban.

Sebenarnya seluruh keluarga korban telah menyerahkan data antemortem. Kendati demikian, terdapat data antemortem yang masih kurang.

"Misalnya mereka sudah menyerahkan foto korban semasa hidup tapi foto yang tidak terlihat giginya. Padahal kami perlu foto korban yang kelihatan giginya," kata dia di RS Bhayangkara Tingkat I R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin (30/10/2017) seperti dikutip Antara.

Sementara kesulitan utama di proses identifikasi itu ialah karena para korban tewas terbakar hingga hangus sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan tes DNA.

"Sehingga rekam gigi, atau foto korban semasa hidup yang memperlihatkan gigi, sangat diperlukan untuk diidentifikasi," kata Pramujoko.

Sejauh ini, menurut Pramujoko, timnya menerima 50 laporan dari keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga di kasus kebakaran yang menewaskan setidaknya 48 orang itu.

“Ada (laporan) yang ganda. Misalnya, orang tuanya melaporkan, demikian pula istrinya," kata dia.

15 Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Kembang Api Teridentivikasi

Sementara pada hari ini, Senin (30/10/2017) Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi.

"Hari ini kami berhasil mengidentifikasi enam jenazah sehingga total yang sudah diidentifikasi ada 15 jenazah," kata Pramujoko.

Pramujoko mengatakan, dari 15 jenazah yang telah teridentifikasi tersebut, ada lima yang sudah dikirim ke pihak keluarga di Tangerang, Banten, untuk dikebumikan. "Satu jenazah akan dikirim ke Tegal, tapi masih menunggu kedatangan pihak keluarga," katanya.

RS dr Said Sukanto menerima 47 kantong jenazah terkait peristiwa itu yang terdiri dari 44 kantong berisi jenazah dan tiga kantong berisi bagian tubuh.

"Belum bisa dipastikan apakah tiga kantong berisi bagian tubuh itu merupakan bagian dari 44 jenazah atau di luar 44 jenazah," kata Pramujoko.

Saat ini, penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan tiga tersangka kebakaran pabrik kembang api tersebut. Ketiga tersangka yakni pemilik gudang PT Panca Buana Cahaya Sukses, Indra Liono, Direktur Operasional PT Panca Buana Cahaya Sukses, Andria Hartanto, dan tukang las, Suparna Ega.

Penyidik telah menahan Liyono dan Hartanto. Sedangkan Suparna belum diketahui keberadaannya lantaran polisi belum bisa memastikan dia termasuk korban meninggal dunia atau tidak.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN GUDANG PETASAN

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom