tirto.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mewanti-wanti para pejabat di kementeriannya untuk tidak melakukan tindakan korupsi. Syahrul mengatakan, selama 25 tahun menjadi pejabat di daerah ia ingin mengaplikasikan kerja cepat dan efektif.
"Saya tidak suka koruptor, saya tidak suka orang yang suka sogok-sogok. Saya tidak suka orang yang munafik. Saya mau seluruh jajaran saya seperti itu," jelasnya, di Kementerian Pertanian, Jumat (25/10/2019).
Ia mengatakan, akan memperbaiki sistem dan segala tindakan apraratur sipil negara (ASN) yang ada di bawahnya agar lebih taat aturan dan lebih bertanggung jawab.
"Bapak-bapak yang memegang jabatan struktural harus bertanggung jawab kepada saya," ujarnya.
Selain itu, ia ingin Kementerian Pertanian bisa lebih produktif. Serta lebih bekerja keras untuk menyelesaikan permasalahan data pangan.
"Tidak ada pembicaraan di bawah meja, tidak ada mafia. Saya tidak biasa bermain-main," katanya.
Ia mengatakan, sudah mendapat wejangan secara langsung dari presiden untuk tidak melakukan tindakan korupsi selama diberi amanat untuk menjadi pembantu presiden. Jika ia menemukan ada pejabat di bawahnya melakukan tindakan korupsi, maka ia tak akan segan untuk melakukan pemecatan.
"Yang saya tidak suka itu melakukan penyelewengan dari aturan. Maafkan saya, saya harus sampaikan ini. Siapapun yang menghambat, saya bilang pada Bapak Presiden, akan saya tabrak," jelasnya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya sudah mewanti-wanti para menteri Kabinet Indonesia Maju agar tidak korupsi. Hal itu diungkapkan Jokowi saat memperkenallan para menterinya, Rabu (23/10/2019).
"Saya minta jangan ada yang korupsi. Ciptakan sistem yang menutup celah korupsi" kata Jokowi tegas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat Rabu (23/10/2019).
Selain itu, Jokowi mengingatkan agar menteri-menteri tidak membuat visi dan misi tersendiri. Menurut dia, visi dan misi menteri harus sesuai dengan presiden dan wakil presiden.
Tidak hanya itu, Jokowi juga meminta para menteri bekerja cepat, keras, dan produktif. Menteri juga diminta tidak terjebak pada rutinitas yang monoton.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Irwan Syambudi