Menuju konten utama

Menteri Nasir Sebut 2 Kampus Asing Penuhi Syarat Masuk Indonesia

Menteri Nasir menyebutkan terdapat dua perguruan tinggi asal Australia yang memenuhi persyaratan beroperasi di Indonesia.

Menteri Nasir Sebut 2 Kampus Asing Penuhi Syarat Masuk Indonesia
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (kiri) dan Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo menghadiri rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (10/4/2018). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Mohamad Nasir mengatakan ada dua perguruan tinggi asing yang memenuhi persyaratan untuk beroperasi di Indonesia. Kedua kampus asing tersebut berasal dari Australia.

Nasir mengatakan dua kampus tersebut adalah Universitas Melbourne dan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University.

"Sudah ada (kampus) yakni Melbourne University yang posisinya merupakan peringkat pertama di Australia serta menduduki rangking 15 dunia, kalau tidak salah," kata Nasir di Makassar, pada Jumat (27/4/2018) seperti dikutip Antara.

“RMIT University Australia masuk peringkat 240-an [kampus terbaik di dunia] atau berada pada posisi 300 besar dunia," Nasir menambahkan.

Dia menjelaskan langkah Kemenristek Dikti membuka peluang bagi kampus asing beroperasi di dalam negeri sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Langkah ini juga untuk mendorong banyak perguruan tinggi di dalam negeri berkolaborasi dengan kampus asing.

"Namun, tentunya sepanjang kampus tersebut memiliki reputasi dunia, contohnya perguruan tinggi tersebut harus masuk 300 besar dunia," kata Nasir.

Apabila tidak masuk dalam kategori 300 kampus terbaik dunia dan memenuhi sejumlah persyaratan lain, Nasir memastikan Kemenristek Dikti tidak akan memberikan rekomendasi agar perguruan tinggi asing itu beroperasi di wilayah Indonesia.

Dia mengklaim selama ini sudah banyak perguruan tinggi dari luar negeri yang mengajukan diri untuk beroperasi di Indonesia, namun ditolak oleh Kemenristek Dikti karena tidak memenuhi syarat.

"Jadi, intinya jika masuk ranking yang telah dipersyaratkan maka layak direkomendasi dan begitu sebaliknya," kata Nasir.

"Kita akan mencari perguruan tinggi luar negeri, yang punya reputasi [terbaik di dunia], untuk beroperasi di Indonesia karena kita memang belum punya kampus seperti itu," dia melanjutkan.

Pada akhir Maret lalu, Menteri Nasir sudah menyatakan kementeriannya menargetkan ada dua kampus asing yang akan beroperasi di Indonesia. Dia menambahkan perwakilan perguruan tinggi asing dari Australia, Inggris, Amerika Serikat dan Taiwan sudah menemui pihaknya membahas rencana itu.

Baca juga artikel terkait PERGURUAN TINGGI ASING

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom