Menuju konten utama

Menpora: Kerusuhan Sepakbola Tidak Boleh Terulang Lagi

Menpora Imam Nahrawi menegaskan bahwa kerusuhan suporter sepakbola jangan sampai terulang kembali. Ia berharap masing-masing klub bisa membina suporternya dengan baik.

Menpora: Kerusuhan Sepakbola Tidak Boleh Terulang Lagi
Seorang anggota Garnisun (kanan) dan anggota Polantas berusaha mencegah pendukung Persegres Gresik usai berlangsungnya lanjutan pertandingan Torabika Soccer Championship (TSC) di Gelora Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Minggu (22/5/2016). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

tirto.id - Imam Nahrawi selaku Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) menyatakan kekecewaannya terhadap kerusuhan suporter di sela pertandingan antara Persegres Gresik melawan PS TNI di Stadion Petrokimia Gresik pada Minggu (22/5/2016). Ia memperingatkan agar kejadian serupa tak terulang kembali dan berharap masing-masing klub bisa membina suporternya dengan sebaik-baiknya.

“Kita akan lihat perkembangannya dalam beberapa bulan ke depan setelah itu kita akan evaluasi, kerusuhan antar suporter tidak boleh terulang lagi dan ini adalah warning dari pemerintah kepada operator dan klub untuk membina sebaik-baiknya para suporter,” kata Imam dalam keterangan tertulisnya yang diterima oleh media di Jakarta, Senin (23/5/2016).

Imam menekankan bahwa sejak awal pihaknya telah memperingatkan semua pihak, mulai dari manajemen klub hingga operator liga, untuk membina suporter dengan baik. Ia berharap kejadian tersebut bisa membuat aparat penegak hukum tegas dalam menindak siapa pun pelakunya.

“Dalam konteks ini ternyata belum ada intervensi hukum yang memadai sehingga pelaku pelanggaran dan kerusuhan tidak mendapat penanganan yang serius. Yang paling penting adalah regulasi yang mengatur kompetisi harus tegas bilamana ada peristiwa yang merugikan kompetisi seperti keributan dan lainnya harus ada tindakan tegas seperti misalnya pengurangan poin, pengurangan anggaran hingga pengeluaran dari liga,” tegas Imam.

Ia juga menyarankan agar setiap kejadian harus langsung dilaporkan dan ditindak hukum pidana dengan tegas tanpa menunggu laporan dari panitia penyelenggara (panpel), karena panpelnya sendiri takut adanya ancaman. “Kejadian kerusuhan ini menjadi evaluasi kita semua, saya ingin korlap suporter harus kumpul bersama dan diskusi sudahilah pertentangan antar suporter ini karena sepakbola adalah alat pemersatu bangsa,” imbuhnya.

Sementara itu PT Gelora Tri Semesta selaku operator liga menyatakan akan menindak tegas seluruh pelaku indisipliner yang terjadi di area kompetisi sesuai dengan regulasi kompetisi dan kode disiplin ISC (TSC).

“Rangkaian proses dimulai dengan pengumpulan seluruh informasi dan keterangan dari semua pihak yang terlibat di dalamnya. Insiden ini akan masuk dalam jadwal sidang komite disiplin Kamis (26/5/). GTS akan melakukan investigasi serta audit ke Gresik pada hari Rabu (25/5). Untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik,” tulis Joko Driyono selaku pimpinan PT GTS. (ANT)

Baca juga artikel terkait PT GELORA TRISULA SEMESTA

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya